“Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Selamat pagi. Semoga Anda sekalian sehat wal afiat lahir dan batin. Semoga besok pagi, Rabu 17 April 2019, Anda dapat datang ke Tempat Pemungutan Suara untuk menunaikan ‘hak kedaulatan’ Anda dengan riang gembira.”
Demikian disampaikan oleh akun Instagram beralamat @s.kakung, yang tak lain adalah Kiai Haji Ahmad Mustofa Bisri atau yang lebih dikenal dengan Gus Mus. Dalam akun itu Gus Mus mengunggah sebuah foto dirinya yang diapit empat perempuan.
Di unggahan yang sudah disukai lebih dari 15 K (setelah dua jam) itu dengan bahasa lugas dan bentuk perintah Gus Mus menuliskan dua kalimat yang menyebut kata “Indonesia” dua kali, frasa “tanah air” sekali.
“Lupakanlah silang-sengketa dengan saudara sendiri sebangsa dan setanah-air di medsos selama ini. Kembalilah menjadi Keluarga Indonesia yang guyub rukun demi Indonesia yang lebih baik,” tulisnya.
Pesan Gus Mus –yang Agustus nanti berumur 75 tahun– sangat jelas bahwa semua rakyat, semua anggota masyarakat, semua warga negara adalah keluarga Indonesia. Pesan ini sesuai ceramah-ceramahnya yang memperumpamakan bahwa Indonesia ini, tanah air ini, Nusantara ini, adalah rumah bersama, yang setiap anggota keluaganya harus saling menjaga kehormatannya, saling bertenggang rasa, solidaritas, dan guyun rukun, bersatu.
Sebagai lazimnya seorang ulama, Gus Mus juga meminta masyarakat untuk berdoa dan meminta ampun, namun disampaikan dalam kalimat “saran”, bukan perintah.
“Kalau boleh aku menyarankan; besok sebelum mencoblos calon-calon pilihan kita masing-masing, marilah kita beristighfar, memohon ampun kepada Allah Yang Maha Kuasa dan berdoa “اللهم لا تسلط علينا بذنوبنا من لا يخافك ولا يرحمنا /Allãhumma lã tusallith ‘alainã bidzunűbinã man lã yakhãfuKa walã yarhamunã.”
“Ya Allah ya Tuhan kami, janganlah Engkau kuasakan atas kami –karena dosa-dosa kami– pemimpin yang tidak takut kepadaMu dan tidak mempunyai belas kasihan kepada kami). Semoga Allah menyertai kita dengan taufiq-hidayahNya. Ãmïn.”
Di akhir tulisan, Gus Mus membuhuhkan keterangan foto, “Dalam gambar: aku bersama adik-adik dan keponakan-keponakanku,” tulisnya.
Gambar ini mengisyaratkan bahwa Gus Mus dan keluarga siap mendatangi TPS bersama keluarganya. Makna lain yang bisa ditangkap dari unggahan foto tersebut juga mengajak partisipasi kaum perempuan dalam berpolitik.