Profesor ketiga dari Muhammadiyah ini bernama lengkap Muhammad Sirajuddin Syamsuddin. Di direktori UIN Jakarta namanya tertulis seperti ini “Prof. Dr. H. M. Sirajuddin Syamsuddin, M.A., Ph.D.” Di media-media, pria yang dilahirkan di Sumbawa, 31 Agustus 1958 ditulis lebih sederhana: Din Syamsuddin.
Ia tercatat sebagai guru besar UIN Syarif Hidayatullah Ciputat di bidang Ilmu Pemikiran Politik Islam. Kiprahnya sebagai Ketua Umum PP Muhammadiyah jauh lebih melambungkan namanya daripada posisi-posisinya di bidang lain, semisal politisi Golkar, MUI, karir di birokrasi, ataupun KAMI yang baru-baru ini jadi pembicaraan. Ia terpilih sebagai Ketua Umum PP Muhammadiyah tahun 2005 di Muktamar Malang, Jawa Timur. Dan menyelesaikan mas khidmahnya di Muhammadiyah tahun 2015.
Mana sisi humor dari Prof Din Syamsuddin? Sabar dulu. Mari kita lihat jenjang pendidikannya di tingkat dasar hingga sekolah menengah pertama. Ia bersekolah di madrasah ibtidaiyah dan tsanawiyah Nahdhatul Ulama (NU) Sumbawa Besar, NTB.
Sudah ada nada humornya belum?
Kalau belum, coba sekarang dibaca posisi keorganisasiannya pada tahun 1970-1972: Ketua Ikatan Pelajar Nahdhatul Ulama, IPNU Cabang Sumbawa.
Website resmi Muhammadiyah menulis Din demikian, “Alur kiprah kepemimpinannya di Muhammadiyah terbilang unik karena berangkat dari bekal pendidikan dasar dan menengah di Madrasah Ibtidaiyah Nahdhatul Ulama dan Madrasah Tsanawiyah Nahdhatul Ulama Sumbawa Besar. Di masa itu, Din Syamsuddin juga mendapat kesempatan memimpin Ikatan Pelajar Nahdhatul Ulama, IPNU Cabang Sumbawa (1970 – 1972).”
Sekitar tahun 2008 Prof. Din Syamsudin menghadiri sebuah acara, saya lupa acaranya apa, mungkin Majlis Alumni IPNU, di Jakarta. Almarhum Kiai Hasyim Muzadi, yang waktu itu Ketua Umum PBNU juga hadir.
“Organisasi paling sukses di NU adalah Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama, karena berhasil menjadikan kadernya meraih posisi paling puncak di Muhammadiyah,” kelakar Pak Hasyim Muzadi dalam pidatonya.
Pak Din yang hadir di acara itu tertawa terbahak-bahak dan dalam sambutannya mengucapkan terima kasih pada IPNU yang masih mengakuinya sebagai alumni.