Masih dari Jogja, mari kita menyelami busana khas abdi dalem yang dinamakan pranakan. Pranakan ini penuh simbol dan sarat makna. Enam kancing di kerah melambangkan rukun iman, dan lima kancing di lengan bagian bawah merujuk pada rukun Islam. Warna dan garis-garis pada ageman lurik yang dirancang Sri Sultan HB V ini juga berakna.
Pranakan atau peranakan dalam bahasa Jawa berarti rahim yang dimiliki perempuan. Seperti dikatakan KRT Jatiningrat, siapa sih yang tidak lahir dari rahim ibu? Jelas bahwa pranakan juga memuat pesan untuk menghargai perempuan, menghormati ibu. .
.
Selain itu pranakan juga menjadi semacam bukti atau saksi sejarah tentang bagaimana Islam di Indonesia sangat lekat dengan kultur lokal. Nilai-nilai keislaman muncul lewat busana yang melekat di tubuh kita. Busana itu paling tidak menjadi pengingat untuk berbuat baik dan pengekang untuk berbuat sebaliknya.