Tasawuf sudah ada sejak zaman Rasulullah meski tak bernama. Kitab-kitab tarikh telah merekamnya dengan baik sehingga sulit untuk mengatakan bahwa tasawuf tak berakar dari ajaran Islam. Meski banyak perbedaan pendapat mengenai asal usul dari penamaan tasawuf, yang jelas ilmu serta pengamalannya sudah dipraktekkan sejak generasi awal Islam. Dalam Muqaddimah Ibn Khaldhun dijelaskan, pada masa sahabat, berbagai macam ritual dan spiritual, sepeti laku hidup zuhud, sudah menjadi hal yang biasa dilakukan.
Di masa setelahnya, yakni pada kurun kedua, katika telah banyak orang-orang disibukkan dengan urusan dunia, maka bagi golongan yang hanya memfokuskan perhatian pada ritual peribadatan disebut sebagai shufiyah atau mutashawwif.
Dalam perjalanan sejarahnya, mulai dari abad I dan II H, tasawuf mengalami perubahan yang luar biasa, yaitu dari kehidupan zuhud menuju tasawuf. Ini menurut pendapat sebagian sejarawan sekaligus mengindikasikan bahwa tasawuf memiliki kepedulian terhadap keinginan zaman. Ia senantiasa berjalan dan berperoses serta berubah bersama dengan denyut jantung kehidupan manusia.
Terima kasih kami sampaikan kepada saudara Bushiri, santri Pondok Pesantren Syaichona Moh. Cholil Bangkalan dan mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam Syaichona Cholil Bangkalan. Tulisan yang sudah diberikan kepada kami mudah-mudahan bermanfaat bagi pembca alif.id.
Selamat membaca.