Syukur berarti berterimakasih. Berterimakasih atas anugerah nikmat yang didapat dari Allah. Syukur erat kaitannya dengan mentalitas keberlimpahan dan sikap optimis. Orang yang bersyukur, selalu fokus pada apa yang ada. Tidak mencari-cari yang tidak ada. Bila melihat gelas terisi separuh, orang yang bersyukur merasa bahagia. Alhamdulillah ada isinya. Walau hanya separuh. Daripada tidak ada sama sekali.
Sebaliknya, orang yang tidak bersyukur, merasa kecewa. Kenapa isinya tidak penuh. Ia mencari yang tidak ada. Tidak fokus dan tidak mau memaksimalkan apa yang ada.
Orang yang tidak bersyukur, dianggap menafikan nikmat yang diberikan padanya. Disebut sebagai orang yang kufur nikmat. Ingkar atas nikmat. Diingatkan oleh Allah, bahwa siksa yang Allah berikan, amatlah pedih.
Orang yang tidak bersyukur, selalu tersiksa dengan sifatnya. Mensia-siakan potensi yang Allah anugrahkan padanya. Pesimis menatap masa depan. Selalu dihantui oleh kegagalan. Menyerah sebelum berusaha. Memastikan kekalahan sebelum pertandingan. Minder dan tidak percaya diri dengan kemampuan dan sumber daya yang dimiliki.
Orang yang bersyukur selalu bermental positif. Berwatak terbuka (open minded). Mengusahakan semaksimal mungkin potensi yang dimiliki. sebagai anugrah dari Allah. Memaknai hidup sebagai perjuangan dan ibadah. Tidak menyerah kala belum berhasil. selalu melihat sisi terang di balik musibah. Mendapati hikmah dibalik segala keterbatasan. Inilah makna ditambahnya nikmat oleh Allah.
la in syakartum, la aziidannakum. wa lain kafartun, inna adzaabii lasyadiid. QS. Ibrahim ayat 7.
Bersyukur adalah seni menyikapi pahit getirnya kehidupan. Rasulullah bersabda, “Man lam yaskuril qolil lam yasykuril katsir.” Siapa yang tidak mampu mensyukuri nikmat yang sedikit, dipastikan ia tidak akan mampu mensyukuri nikmat yang banyak.
Orang yang tidak bersyukur, adalah orang yang tidak tahu diuntung. Tak tahu terima kasih. Menafikan pertolongan yang diberikan oleh orang lain. Selalu mengeluh, gelisah dan tidak pernah merasa puas. Rasulullah bersabda, “Man lam yaskurin naas, lam yasykurilLaah.”
Seseorang yang tidak mau berterimakasih atas pertolongan dari sesama manusia, dipastikan tidak akan mampu bersyukur atas nikmat yang Allah berikan.
Nikmat yang diberi, sejatinya adalah ujian. Agar seseorang membuktikan. Apakah ia syukur ataukah kufur. Orang yang bersyukur, adalah orang yang rendah hati. tidak menganggap keberhasilan semata atas usahanya sendiri. Ada anugrah Allah disitu. Orang yang bersyukur, selalu mempersiapkan bekal untuk kehidupan sesudah kematian. inilah orang yang cerdas sebenarnya.
alkayyisu man daan nafsahu, wa ‘amila limaa ba’dal maut
Tambakberas, 08-11-2021