Sedang Membaca
Kliping Keagamaan (4): AR Baswedan Mengatakan Perpustakaan Itu Amal Jariah
Bandung Mawardi
Penulis Kolom

Esais. Pegiat literasi di Kuncen Bilik Literasi, Karanganyar, Jawa Tengah

Kliping Keagamaan (4): AR Baswedan Mengatakan Perpustakaan Itu Amal Jariah

Amal, Tempo, 1 April 1989

Para tokoh besar sudah pamitan dari dunia, puluhan tahun lalu. Pada masa kolonial, mereka penggerak ide-imajinasi memuliakan Indonesia. Mereka duduk di kursi dalam kelas alias sekolah. Mata mengarah ke surat kabar dan buku. Jadilah mereka pembaca di zaman bergerak atau zaman “kemadjoean”.

Sekian tokoh menjadi penulis artikel di surat kabar dan buku. Kita lekas mengenang: Soetomo, Soewardi Soerjaningrat, Tjipto Mangoenkoesoemo, Mas Marco Kartodikromo, HOS Tjokroaminoto, Tan Malaka, Soekarno, Mohammad Hatta, Sjahrir, AR Baswedan, Sutan Takdir Alisjahbana, dan lain-lain.

Mereka itu kaum buku, sejak lantang berseru nasionalisme sampai menjadi tokoh-tokoh penting di lakon Indonesia merdeka. Hari demi hari, jumlah buku terus bertambah. Mereka khatam dan membagi isi buku melalui percakapan atau tulisan.

Di pondokan atau rumah, buku-buku bertumpuk dan ditata rapi di lemari. Buku-buku beragam bahasa: Belanda, Melajoe, Inggris, Arab, dan lain-lain. Buku-buku terbaca saat dalam penjaran atau mengalami pembuangan.

Para tokoh masa lalu keranjingan buku. Mereka mungkin memiliki ketetapan bahwa membaca buku itu “ibadah”, tak gentar mendapat makian, hukuman, atau kemiskinan.

Kita ingin mengenang AR Baswedan (9 September 1908-16 Maret 1986). Ia penggerak kata dan gagasan di surat kabar dan PAI (Persatoean Arab-Indonesia-Partai Arab-Indonesia). Di buku berjudul Biografi AR Baswedan: Membangun Bangsa, Merajut Keindonesiaan (2014) susunan Suratmin dan Didi Kwartanada, kita membaca ikhtiar AR Baswedan di jalan pers, politik, dan seni dalam pengesahan gagasan bertanah air Indonesia.

Baca juga:  Kiai Husein Muhammad dan Wajah Islam di Tengah Keberagaman Tafsir Al-Qur’an

Para peranakan Arab diajak dalam permufakatan bahwa tanah air itu Indonesia. Dulu, ia sering menjadi sasaran cemooh dan pujian. Ikhtiar menjadi Indonesia di jalan terjal, ramai polemik, dan meminta ketabahan. Kita bisa sambungkan pula dengan membaca buku Mencari Identitas: Orang Arab Hadhrami di Indonesia 1900-1950 (2019) garapan Huub De Jong. Kita memastikan AR Baswedan itu rajin membaca buku, rajin omong, dan rajin menulis buku.

Di Tempo, 1 April 1989, kita simak berita berjudul “Baitul Hikmah atau Amal Jariah”. Berita dimulai dengan pendapat AR Baswedan bahwa mengadakan perpustakaan itu amal jariah. Kita memiliki daftar pendek mengenai perpustakaan berkaitan tokoh: Hamka dan Hatta.

Di pelbagai universitas atau institusi, kita mengetahui ada sumbangan atau warisan berupa koleksi Zoetmulder, Sartono Kartodirdjo, Umar Kayam, dan lain-lain. Para tokoh itu memiliki koleksi ribuan buku dan majalah, bacaan sejak bocah atau muda. Pamitan dari dunia, koleksi ingin terus berfaedah dan berhikmah.

Berita dari koleksi AR Baswedan di Jogjakarta: “Itulah Perpustakaan Baitul Hikmah yang mungil tapi yang menyimpan koleksi mahal, yang belum lama ini dibuka. Sekitar 3.000 eksemplar buku dan 181 jilid majalah – dalam bahasa Arab, Inggris, Indonesia – ditambah koleksi langka seperti Quran tulisan tangan berusia tiga abad, hasil kongres ke-6 organisasi pemuda Jong Islamieten Bond (1930). Juga ada buku lakon wayang Serat Kandha Ringgit Tiyang Lampahing Mintaraga.” Pihak keluarga menjelaskan bahwa perpustakaan itu “wasiat almarhum sebagai amal jariah ilmu pengetahuan.”

Baca juga:  Mengenal Kitab Pesantren (44): Fath Al-Qarib, Kitab Pemula Kelas Dunia

Kini, kita mengingat berita lama untuk mengajukan ke para tokoh mendapat predikat ulama, cendekiawan, atau pengarang untuk memiliki cerita panjang berkaitan perpustakaan. Kita menanti ada penambahan perpustakaan cap amal jariah sambil mengenang nasib koleksi M Yamin, Adam Malik, PK Ojong, Soedjatmoko, Onghokham, Soebagijo IN, Kuntowijoyo, Nurcholis Madjid, dan lain-lain. Kita “mengangguk” atas anggapan perpustakaan itu amal jariah. Begitu.

Katalog Buku Alif.ID
Apa Reaksi Anda?
Bangga
0
Ingin Tahu
0
Senang
0
Terhibur
0
Terinspirasi
0
Terkejut
0
Scroll To Top