Menteri Kebudayaan Republik Indonesia Fadli Zon mengatakan bahwa pemerintah tidak mungkin bekerja sendiri, namun harus bekerjasama dengan berbagai pemangku kepentingan. Fadli menyampaikan hal itu saat menjadi pembicara kunci dalam “Silaturahmi Kebangsaan: Menteri Kebudayaan RI dan Menteri Agama RI dengan Umat Buddha Indonesia” di Gedung Pusat Niaga, JIExpo Kemayoran, Jakarta, Selasa (5/11/2024).
Kegiatan yang diselenggarakan oleh Keluarga Cendekiawan Buddhis Indonesia (KCBI) mengangkat tema “Strategi Pengelolaan Candi Budha Mewujudkan Indonesia Emas 2025”. Penting juga disebut mengenai peran masyarakat dalam pengelolaan candi Buddha di Indonesia dari perspektif kebudayaan dan keagamaan.
Menteri Kebudayaan menyampaikan komitmennya dalam pengelolaan dan pelestarian candi-candi di Indonesia termasuk candi-candi Buddha.
“Tema kegiatan ini sangat sesuai dengan tugas yang diberikan kepada saya sebagai Menteri kebudayaan, yaitu bagaimana pelibatan masyarakat dalam pengelolaan candi Buddha di Indonesia termasuk Candi Borobudur dari perspektif kebudayaan. Ini adalah salah satu tugas yang memang harus dilaksanakan oleh Kementerian Kebudayaan,” papar Menteri Kebudayaan di hadapan perwakilan dari umat Buddha Indonesia.
Fadli Zon mengingatkan kembali bahwa Indonesia merupakan negara kaya akan budaya dengan perjalanan peradaban yang telah terbukti dari waktu ke waktu.
Salah satu buktinya adalah Candi Borobudur yang sudah ditetapkan menjadi warisan budaya dunia (world heritage) oleh UNESCO.
“Karena sudah dijadikan warisan budaya dunia, UNESCO dan dunia ingin tau apa yang kita lakukan di dalam memelihara dan melestarikannya” ujar Fadli.
Lebih lanjut Menteri Kebudayaan menjelaskan bahwa peran masyarakat, termasuk masyarakat Buddha di Indonesia memiliki kontribusi besar untuk melakukan upaya-upaya di dalam pelestarian, pemeliharaan, pengembangan dan pemanfaatan dari candi-candi yang merupakan objek cagar budaya.
“Harus ada peran serta masyarakat, peran serta dari komunitas, peran serta dari juga tokoh-tokoh untuk ikut membantu memajukan kebudayaan kita termasuk melestarikan dan memelihara, mengembangkan candi-candi yang ada di Indonesia.” jelasnya.
Pada kesempatan yang sama Menteri Kebudayaan juga menginformasikan saat ini Kementerian Kebudayaan juga menaruh perhatian khusus dalam upaya pelestarian candi-candi di Indonesia, salah satunya adalah revitalisasi Kawasan Cagar Budaya Nasional (KCBN) Muarajambi.
Fadli berharap, Kementerian Kebudayaan dapat bekerja sama dengan semua pemangku kepentingan, “Karena tidak mungkin pemerintah sendiri ataupun komunitas, atau masyarakat sendiri. Ini harus merupakan kerja sama dari semua stakeholder, untuk mempunyai kesadaran budaya.” ungkap Menteri Kebudayaan.
Dengan adanya interaksi yang baik dan tanggung jawab dari semua pihak, ke depannya akan makin banyak cagar-cagar budaya yang dapat didaftarkan, baik di tingkat nasional dan juga tingkat dunia untuk menjadi warisan budaya dunia.