Sedang Membaca
5 Rekomendasi Buku Mahbub Djunaidi yang Sayang untuk Dilewatkan
Malik Ibnu Zaman
Penulis Kolom

Penulis Lepas. Sila bersapa di akun twitter: @MalikIbnuZaman2 dan IG: malik_ibnu_zaman

5 Rekomendasi Buku Mahbub Djunaidi yang Sayang untuk Dilewatkan

5 Rekomendasi Buku Mahbub Djunaidi yang Sayang untuk Dilewatkan

Dalam dunia kesusastraan nama Mahbub Djunaidi bukanlah sesuatu yang asing. Sederet predikat disematkan kepada dirinya, mulai dari sastrawan, wartawan, kolumnis, agamawan, organisatoris, dan lain sebagainya.

Ia sangat piawai dalam menulis, kritik sosial dalam tulisannya pun begitu tajam, serta mempunyai ciri khas tersendiri yaitu satire dan humoris. Maka tidak mengherankan apabila ia mendapatkan julukan sebagai pendekar pena, karena memang julukan tersebut sangat layak disematkan di pundaknya.

Maka dari itu tulisan Mahbub Djunaidi sangat sayang untuk dilewatkan. Nah, berikut rekomendasi buku Mahbub Djunaidi yang sayang banget untuk dilewatkan.

1 Humor Jurnalistik

Rekomendasi buku Mahbub Djunaidi pertama adalah Humor Jurnalistik. Buku yang merupakan kumpulan tulisan Mahbub Djunaidi di berbagai media massa ini terbit pertama kali pada tahun 1986.

Sedikit informasi buku ini terbagi menjadi 10 bagian atau tema yaitu: (Moralitas, Hak Asasi), (Kemanusiaan), (Tokoh, Kemasyarakatan), (Peristiwa Sejarah), (Sekitar Lembaga Pemerintahan), (Organisasi Massa-Politik), (Anak-Anak, Remaja, Pemuda, Mahasiswa), (Tentang Pembangunan), (Sedikit tentang Islam), dan (Internasional).

Membaca buku ini tidak akan ada bosannya, lembar demi lembar akan dilewati dengan penuh senyuman, karena memang penuh dengan humor. Selain itu dengan membaca buku ini sudah barang tentu akan menambah wawasan kita.

2 Kolom Demi Kolom

Baca juga:  At-Tabyinul Ajla wal Ahla: Tafsir Alquran Sunda oleh KH. R. Ahmad Dimyati Sukamiskin (1931)

Rekomendasi buku Mahbub Djunaidi berikutnya adalah Kolom Demi Kolom. Buku yang pertama kali terbit pada tahun 1986 ini berisi kolom-kolom dari Mahbub Djunaidi yang pernah dimuat di majalah Tempo sejak tahun 1971 sampai 1985.

Menurut saya Buku Kolom Demi Kolom ini seolah-olah mengajak pembacanya untuk tertawa. Ia mampu mengangkat tema yang berat menjadi ringan tanpa mengurangi kualitasnya, dan dengan kualitas yang dimilikinya ia piawai mengkritik dengan humor lewat tulisannya.

3 Asal Usul

Rekomendasi buku Mahbub Djunaidi yang sayang untuk dilewatkan selanjutnya adalah Asal Usul. Buku yang berisi kumpulan tulisan Mahbub Djunaidi di rubrik Asal Usul Kompas ini terbit pertama kali pada Januari 1996.

Tulisan-tulisan Mahbub Djunaidi itu komplit yaitu ada unsur satire, humor, dan juga kritik. Sehingga membaca tulisan dari Mahbub akan terasa ringan, dan bikin suasana hati menjadi bagus. Wajib hukumnya bagi mereka yang mau belajar menulis di media massa untuk terlebih dahulu membaca buku dari Mahbub Djunaidi salah satunya adalah Asal Usul.

4 Angin Musim

Buku Mahbub Djunaidi yang saya rekomendasikan adalah Angin Musim. Buku bergenre novel ini pertama kali terbit pada tahun 1985. Saya sependapat dengan orang-orang yang mengatakan bahwa novel ini berisi kritik terhadap situasi sosial politik Indonesia waktu itu (orde baru), karena memang Novel ini menceritakan tentang kehidupan sosial politik yang digambarkan dengan tokoh seekor kucing.

Baca juga:  Mengenal Kitab Pesantren (2): Menelaah Kitab Maqashidus Siyam dari Shulthanul Ulama

Membaca novel ini tidak akan membuat pembaca mudah bosan, karena alur dan gaya bahasanya yang sederhana, dan juga penuh dengan humor yang tentunya akan membuat perut pembaca terpingkal-pingkal.

5 Dari Hari ke Hari

Rekomendasi buku Mahbub Djunaidi yang kelima adalah Dari Hari ke Hari. Perlu kalian ketahui bahwa buku yang pertama kali terbit pada tahun 1975 ini menjadi Pemenang Sayembara Roman yang diselenggarakan oleh Dewan Kesenian Jakarta tahun 1974.

Buku yang mengambil setting Revolusi Kemerdekaan ini terdiri dari dari 5 bagian cerita yaitu Jendela Tiada Berkaca, Pohon Jambu Yang Rimbun, Kemarau, Cintanya Pada Kota, Dari Hari Ke Hari. Penuturannya yang kronologis membuat kita seolah-olah dibawa ke masa tersebut, penggambarannya nampak begitu jelas. Roman ini ditulis berdasarkan pengalaman Mahbub Djunaidi ketika masih berusia belasan tahun.

Itulah rekomendasi buku Mahbub Djunaidi yang sayang banget untuk dilewatkan.

 

Katalog Buku Alif.ID
Apa Reaksi Anda?
Bangga
0
Ingin Tahu
0
Senang
0
Terhibur
0
Terinspirasi
1
Terkejut
0
Scroll To Top