Muslimin Syairozi
Penulis Kolom

Alumnus Pondok Pesantren Langitan, Tuban, Jawa Timur. Menekuni kitab-kitab klasik. Kini tinggal di Lamongan, Jawa Timur.

Benarkah Umar bin Abdul Aziz Khalifah Kelima?

Namanya Umar bin Abdul Aziz bin Marwan bin Hakam bin ‘Ash bin Umayah bin Abd Syams al-Umawi al-Quraisyi. Ia lahir pada tahun 61 atau 63 Hijriyah di Halwah, sebuah desa di Mesir. Ayahnya, Abdul Aziz pernah menjadi gubernur di wilayah tersebut. Sedangkan ibunya bernama Ummu Ashim binti Ashim bin Umar bin Khattab.

Di antara cerita menarik sebelum Umar menjadi khalifah dituturkan oleh Imam Syuyuthi dalam Tarikh Khulafa’: Rayyah bin Ubaidah mengatakan suatu ketika ia melihat seorang laki-laki bersandar ditangan Umar bin Abdul Aziz. Rayyah bertanya kepada khalifah, “siapakah orang tersebut? Beliau menjawab bahwa orang tersebut adalah Nabi Khidir yang memberi khabar bahwa beliau akan menjadi Khalifah.

Walid bin Muslim pernah bermimpi didatangi seseorang yang memerintahkannya untuk mencari khalifah yang mempunyai bekas luka di kepalanya. Ia pun datang setiap  pergantian khalifah. Dan, saat Umar bin Abdul Aziz dipilih menjadi Khalifah ia melihat ada bekas luka di wajahnya, Ia pun berbaiat kepada beliau.

Umar bin Abdul Aziz diangkat khalifah setelah menggantikan sepupunya, Sulaiman bin Abdul Malik pada bulan Safar 99 Hijriyah. Mendengar dipilih sebagai Khalifah, Umar bin Abdul Aziz justru merasa sedih, muram, dan lemas. Ia merasa akan memikul berat yang harus dipertanggungjawabkan.

Baca juga:  Khalifah Mana yang Berhak Memerintah untuk Memotong Leher?

Namun, beliau seorang pemimpin yang sangat adil. Ia tidak memanfaatkan jabatannya untuk menambah glamor kehidupannya sebagaimana sebelum ia menjadi khalifah. Dikirimkan kendaraan-kendaraan mewah untuknya, namun ia menyuruh untuk menjualnya dan uangnya disimpan di Baitul Mal.

Kepemimpinan beliau berjalan selama dua tahun lima bulan sebagaimana Abu Bakar al-Shidiq. Dalam waktu itu putra Aziz memenuhi bumi dengan kebijaksanaan dan keadilan. Negara merasa tentram. Damai. Tidak ada yang merasa dipersekusi. Sampai banyak ahli ilmu yang menyatakan bahwa umar adalah Khulafaur Rasyidin kelima. Di antaranya Imam Badruddin al-Aini dalam kitab Umdah al-Qari’ Syarh Shahih al-Bukhari, dan Sufyan al-Tsauri dalam kitab Aun al-Ma’bud berkata : “Khalifah itu ada lima yakni Abu Bakar, Umar, Utsman, Ali dan Umar bin Abdul Aziz”.

Namun, pemberian label Khulafaur Rasyidin pada umar ini masih terdapat perselisihan. Kebanyakan nas ulama seperti Imam Ahmad dan lainnya menyatakan beliau termasuk Khulafaur Rasyidin, karena beliau mengetahui kebenaran dan bisa mengimplementasikannya. Banyak  pemimpin yang  tidak bisa memenuhi syarat ini. Sebagian pemimpin tidak mengetahui kebenaran dan sebagian lainnya mengetahui akan tetapi tidak menjalankannya, lebih suka menuruti nafsu dan syahwatnya.

Beberapa ulama lain mengatakan bahwa Umar bin Abdul Aziz tidak termasuk Khulafaur Rasyidin sebagaimana sahabat Abu Bakar, Umar, Utsman, dan Ali ra. Karena seandainya ada Khulafaur Rasyidin yang kelima maka yang lebih berhak adalah Muawiyah. Mereka menganggap kedudukan Muawiyah lebih tinggi dari pada Umar bin Abdul Aziz.

Baca juga:  Keadilan Umar bin Abdul Aziz

Ketimbang memasukannya dalam Khulafaur Rasyidin para cendekiawan lebih memilih status Khalifah Rasyid (Khalifah yang diberi petunjuk) untuk Umar dan Muawiyah, hanya saja ketika nama kedua mengangkat anak cucunya, yakni menjadikan Yazid sebagai raja, maka cendekiawan-cendekiawan ini mengganti statusnya menjadi Malik Rasyid (raja yang diberi petunjuk) dan sebagai raja umat Islam terbaik secara mutlak.

Rasulullah Saw bersabda, “Khilafah kenabian adalah tiga puluh tahun kemudian Allah akan memberi kerajaan bagi orang yang dikehendakinya.” HR. Al-Baihaqi

Boleh saja menyatakan bahwa Umar bin Abdul Aziz adalah Khalifah Rasyid akan tetapi kurang tepat bila mengatakannya sebagai Khulafaur Rasyidin ke lima. (RM)

Katalog Buku Alif.ID
Apa Reaksi Anda?
Bangga
3
Ingin Tahu
1
Senang
3
Terhibur
4
Terinspirasi
4
Terkejut
2
Lihat Komentar (0)

Komentari

Scroll To Top