Jika ada pertanyaan “Apakah Rasulullah dan Istrinya adalah pasangan suami istri yang romantis?”, maka jawabannya adalah so pasti Iya.
Satu di antara contohnya adalah kemesraan antara Nabi Muhammad dan Siti Aisyah. Nabi Muhammad memiliki panggilan sayang kepada Siti Aisyah, yakni Khumaira (perempuan yang memiliki rona pipi kemerah-merahan). Hal ini dapat dijadikan sebagai panutan oleh pasangan suami istri masa kini. Milikilah panggilan sayang, agar pasangan semakin mabuk kepayang. Selain panggilan sayang, terdapat kisah romantisme tingkat tinggi lainnya yang termaktub dalam kitab Matsnawi karya Jalaluddin Rumi. Berikut kisah lengkapnya.
Di suatu waktu, Nabi Muhammad dan Siti Aisyah sedang duduk bersama di dalam rumah. Nabi Muhammad dan Siti Aisyah sedang berbincang-bincang mesrah. Ketika di dalam rumah dan hanya berdua, Siti Aisyah tidak memakai cadarnya. Tetiba seorang lelaki buta langsung masuk ke dalam rumah Nabi Muhammad, karena sedang ada yang ingin disampaikan. Siti Aisyah menghormati Nabi Muhammad, sehingga Siti Aisyah memutuskan undur diri dan masuk ke bagian dalam rumah.
Melihat sikap yang dilakukan oleh istrinya, Nabi Muhammad kemudian memanggil Siti Aisyah dan bertanya, “Wahai Aisyah, lelaki ini buta, mengapa Engkau mengundurkan diri? Bukankah lelaki ini tidak bisa melihatmu?”
Mendengar pertanyaan Nabi Muhammad, Siti Aisyah menjawabnya dengan sangat romantis:
“Wahai Utusan Allah, memang benar lelaki itu tidak dapat melihatku, tetapi yang menjadi masalah adalah diriku sendiri bukan lelaki buta itu. Karena keterbatasan penglihatan lelaki itu tidak bisa melihatku, tetapi aku masih bisa melihatnya. Oleh sebab itu, Aku memutuskan undur diri.”
Demikianlah cara Siti Aisyah menjaga diri dan hatinya hanya untuk Nabi Muhammad. Suami istri bukan hanya perihal suami yang mencintai istri, tetapi juga perihal istri yang menjaga hati suaminya. Begitu pula sebaliknya.
Semoga para pembaca yang budiman dari kelompok Adam dapat meniru cara Nabi Muhammad menyayangi istrinya lewat panggilan sayang dan para pembaca yang budiman dari kelompok Hawa dapat belajar dari cara Siti Aisyah menjaga perasaan suaminya. Aamiin. Wallahu A’lam