Sedang Membaca
Ulama Banjar (182): Dr. H. Mukhyar Sani, MA.
Redaksi
Penulis Kolom

Redaksi Alif.ID - Berkeislaman dalam Kebudayaan

Ulama Banjar (182): Dr. H. Mukhyar Sani, MA.

Dr. H. Mukhyar Sani, Ma.

Mukhyar Sani lahir pada tanggal 20 Januari 1957 di desa Tantaringin Kabupaten Tabalong dari pasangan anak petani Sani dan Maslia. Beliau adalah adik kandung Drs. H. Murjani Sani, M. Ag. Dosen Fakultas Ushuluddin IAIN Antasari. Sebagaimana lazimnya keluarga yang taat beragama dan hidup dilingkungan masyarakat muslim desa, Mukhyar Sani menghabiskan masa kecil dan masa mudanya di lingkungan Pondok Pesantren.

Setelah menamatkan Sekolah Dasar Negeri Tantaringin (1969) ketika itu kepala sekolahnya adalah Kasman Dipraja, ayah dari Drs. H. Rachman Ramsyi, M.Si. Karena kondisi ekonomi orang tua yang tidak memungkinkan Mukhyar dua tahun tidak sekolah. Baru melanjutkan pendidikannya ke Pondok Pesantren Rasyidiyah Khalidiyah (1972-1977) Amuntai. Ketika dikelas VI Normal Islam Putera, ia dipercaya menjadi Ketua Umum OSIS yang bernama Nahdatul Muta’allimin.

Mukhyar Sani melanjutkan pendidikannya ke Fakultas Dakwah IAIN Antasari Banjarmasin (1978). Karena prestasinya dia secara berturut-turut terpilih sebagai mahasiswa teladan pertama IAIN Antasari (1982 – 1983). Atas saran-saran beberapa teman, tahun 1984 dan 1985 bersama beberapa orang dosen IAIN Antasari se-Indonesia, memperdalam Bahasa Arab di Kairo, Mesir dan tahun 1985 juga menjadi tenaga musiman hai di kantor atase haji Indonesia Jeddah Arab Saudi.

Tahun tahun 1986, Mukhyar Sani menikahi Dra. Hj. Raihanah, wanita asal Birayang, Hulu Sungai Tengah. Isterinya aktif sebagai muballigah di Banjarmasin, Fatayat NU Kalimantan Selatan, dan sempat menjadi Wakil Ketua PPKB Kalimantan Selatan. Dengan isterinya ini, Mukhyar dikaruniai satu orang putera, Ahmad Riza F, alumnus Unlam, dan seorang puteri, Rizqia Hidayati, mahasiswa STIKES Banjarbaru. Mereka tinggal di jalan Prona I Rt. 10 Rw. 12 No. 10, Pemurus Baru Komplek Bumi Bangun Banua, Km. 4, 7 Banjarmasin.

Baca juga:  Kiai Irfan bin Musa Kaliwungu dan Jaringan Ulama Nusantara di Makkah

Mukhyar Sani yang memiliki hobbi main bulu tangkis ini mulai mengabdikan diri sebagai PNS IAIN Antasari Banjarmasin (1986). Karirinya terus menanjak sehingga pernah diamanahi sebagai Pembantu Dekan II Fakultas Dakwah (1997). Pembantu Dekan I (2000) dan Dekan pada Fakultas yang sama.

Mukhyar Sani pernah mendapat kesempatan untuk melanjutkan pendidikan ke program S2 di IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta (1990), seangkatan dengan Prof. Dr. H.A. Hafiz Anshari, AZ. MA. Kemudian meneruskan ke S3 pada IAIN yang sama (1994-2000). Disertasinya berjudul “Pemikiran Teologi Al-Sanusi” dengan promotor Prof. DR. Yuyun S. Suria Sumantri dan DR. Muslim Nasution.

Selama meniti karir sebagai dosen maupun sebagai pejabat pimpinan di Fakultas Dakwah IAIN Antasari, Mukhyar Sani beberapa kali mengikuti berbagai forum ilmiah tingkat nasional. Dalam hal ini baik berkenaan dengan pengembangan ilmu dakwah, maupun terkait dengan pembinaan kelembagaan pendidikan tinggi. Beliau juga banyak melibatkan diri dalam berbagai kegiatan kemasyarakatan maupun organisasi keagamaan, antara lain PW NU Kalimantan Selatan, GP Anshor Kalimantan Selatan dan Pembina Korcab PMII.

Tak hanya itu, Mukhyar Sani di penghujung tahun 2010 diberi amanah menjadi Ketua Panitia Seleksi Calon Anggota Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Kalimantan Selatan priode 2011-2014. Selain mengajar pada Fakultas Dakwah IAIN Antasari, beliau juga mengajar di Universitas Islam Kalimantan (UNISKA).

Baca juga:  Ulama Banjar (166): Drs. Muhammad Idris. HM

Beberapa karya ilmiah yang dihasilkannya antara lain Peranan Abdurrasyid Dalam Dakwah Islamiyah di Kalimantan Selatan. Pemikiran Teologi al-Sanusi (Disertasi), Formal and Formal Education (terjemahan). Sociology of Education (terjemahan), Wanita Haid dalam Kajian Kontekstual Islam, Studi Perbandingan Tentang Wudhlu, Ayat-ayat al-Qur’an dalam Penafsiran al-Sanusi (buku).

Kegiatan penelitian pernah dilakukan di antaranya adalah (1) Tentang Upacara Adat Motong tahun Dayak Balian (2) Ilmu Sabuku (3) Adat Mappenri Botting, semuanya di daerah Pulau Laut (Kotabaru), dan (5) Masalah Bahilah Orang Mati Dalam Pandangan Ulama Kabupaten Hulu Sungai Utara.

Di Program Pascsarjana IAIN Antasari, Mukhyar Sani diminta mengajar Ulumul Quran. Selain itu sering mengisi khutbah di beberapa masjid dan pengajian di beberapa Majelis Taklim di Banjarmasin. Memberi ceramah agama di instansi Pemerintah Kota Banjarmasin, maupun instansi Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan. Juga menjadi pemateri pada kegiatan-kegiatan pelatihan, orientasi, seminar dan lain sebagainya yang diselenggarakan oleh Kementerian Agama Kalimantan Selatan.

Katalog Buku Alif.ID
Apa Reaksi Anda?
Bangga
0
Ingin Tahu
0
Senang
1
Terhibur
0
Terinspirasi
0
Terkejut
0
Lihat Komentar (0)

Komentari

Scroll To Top