Hubungan Uni Soviet-India dalam Perang Dingin sangat akrab. Bahkan India dengan konsisten menempuh jalan “sosialis”. Dengan menolak produk kapitalisme. Dengan giat, India membuat sendiri barang-barang modal dan barang konsumsi. Salah satu yang terakhir itu adalah bajay dan sedan.
Siapapun yang menonton film India yang dibuat pd 1960-an, 1970-an dan 1980-an akan melihat bagaimana orang-orang kaya India menaiki sedan-sedan yang tampak tak menarik. Tetapi, mereka bangga karena kenderaan tersebut diproduksi sendiri. Jalan ‘sosialis’ yang mereka tempuh mendorong mereka menolak menjadi epigon kapitalis Barat. Semua ini merefleksikan hubungan baik Uni Soviet-India.
Atas dasar itulah, kedua pemimpin negara tersebut saling melakukan kunjungan.
Maka berkisahlah Kiai Abdurrahman Wahid, seperti diceritakan kembali oleh Ignas Kleden —dalam sebuah obrolan di LP3ES.
Perdana Menteri Leonid Brezhnev diundang Indira Gandhi berkunjung ke India. Keakraban keduanya membuat mereka duduk berdua dalam satu kenderaan, dari Bandara menuju pusat pemerintah India di New Delhi.
Saat baru memasuki New Delhi, Brezhnev melihat banyak orang yang kencing di pinggir jalan. Maka, pemimpin dunia sosialis itu berkata kepada Indira Gandhi: “Di Moscow, Anda tak akan menemukan orang-orang kencing seenaknya di pinggir jalan.” Indira Gandhi tertunduk malu.
Setelah kunjungan India tersebut, Breznev mengundang Indira Gandhi ke Uni Soviet.
Seperti yang dilakukan di India, Brezhnev juga memperlihatkan keramahan kepada Indira Gandhi. Sejak dari Bandara, Brezhnev-Gandhi duduk dalam satu mobil. Dan, begitu memasuki Moscow, Indira melihat-lihat keluar. Matanya tertancap pada seseorang yang berdiri di pinggir jalan.
Tiba-tiba dia Indira memekik: “Brezhnev! Look what I find here!’
Breznev mengikuti telunjuk Indira Gandhi. Dan mukanya merah padam melihat pemandangan itu. Seseorang sedang kencing seenaknya di pinggir jalan di Moscow. “Memalukan,” jerit Brezhnev dalam hati.
Dengan serta merta, Brezhnev memerintah konvoi berhenti. Dan kepada pengawalnya, Breznev memerintahkan penangkapan laki-laki yang kencing seenaknya di pinggir jalan. Dan, di Moscow! Bukan Siberia!
Sebagaimana biasa, pasukan pengawal bergerak cepat. Lelaki yang kencing itu dikepung dan hendak ditangkap.
Tetapi, Brezhnev (dan mungkin juga Indira yang duduk di sampingnya) heran. Sebab, pasukan pengawal itu tidak melalukan penangkapan.
Dengan sedikit sungkan, para pengawal itu melaporkan kpd Brezhnev: “Maaf Camerad, kami tak berani mengkap orang yang kencing di pinggir jalan itu.”
Karena menanggung malu kepada Indira Gandhi yang mulai senyam-senyum dengan senang di sampingnya, Brezhnev membentak: “Mengapa tidak berani?!!!!!”
Para pengawal itu menjawab:
“Sebab, yang kencing di pinggir jalan itu adalah Dubes India.”