Untung Wahyudi
Penulis Kolom

Pendidik dan Pengurus Rumah Baca “Untung Pustaka”, Sumenep.

Merancang Kehidupan di Masa Depan

Setiap orang punya impian untuk menjadi sukses lewat aneka macam profesi. Ada yang bermimpi menjadi pedagang sukses, pengusaha kaya raya, insinyur, dan aneka jenis impian yang lazim dimiliki oleh manusia.

Namun, berbeda dengan impian, cita-cita adalah target yang telah terperinci dengan matang. Jika impian merupakan harapan yang masih tinggi mengawang, cita-cita merupakn target hidup yang benar-benar terperinci tahap pencapaiannya.

Ahmad Rifai Rifan, dalam bukunya Man Shabr Zhafira mengatakan, agar impian tidak menjadi angan kosong belaka, paling tidak ada beberapa hal yang harus kita penuhi untuk menghasilkan target hidup yang sekiranya berpengaruh untuk menggerakkan kita mencapai cita-cita yang diharapkan.

Menguraikan secara spesifik target hidup itu perlu dilakukan. Misal, seseorang punya cita-cita, “Meraih prestasi terbaik se-Indonesia”. Kalimat itu belum menunjukkan target hidup karena sifatnya masih umum. Seharusnya yang perlu diuraikan adalah, “Prestasi dalam bidang apa”, atau, “Terbaik dalam lingkup apa?”.

Hal inilah bagaimana kita perlu mencatat secara spesifik apa yang menjadi cita-cita hidup kita. Mudahnya adalah bagaimana agar kita tak sekadar bercita-cita, tetapi menargetkannya secara khusus seperti ingin menjadi guru bahasa Inggris terbaik, sehingga kelak bisa membangun bimbingan kursus yang terbaik dalam membina siswa-siswa atau pelajar.

Bersikap serius dalam mencanangkan tujuan atau target hidup adalah hal yang perlu dilakukan karena itu bisa mengembalikan perasaan fokus dalam kehidupan dunia.

Dunia yang telah menjadi rumit karena terlalu banyak pilihan. Itulah yang disarankan Robin Sharma sebagaimana dijelaskan dalam salah satu bab bukunya berjudul Who Will Cry When You Die.

Baca juga:  Sungai Nile, Engkau adalah Sungai Istimewa dalam Al-Qur’an

Menurut Robin, di era yang kita tinggali ini, terlalu banyak hal yang harus dilakukan dalam waktu yang tersedia. Terlalu banyak gangguan yang bersaing mendapatkan perhatian kita. Karena itu, tujuan-tujuan memperjelas hasrat kita dan, dengan melakukannya, membantu kita untuk fokus hanya pada aktivitas yang akan mengarahkan kepada cita-cita kita.

Apa yang dikatakan Robin Sharma senada dengan apa yang disampaian Rifai Rifan bahwa apa pun cita-cita kita, itu harus ditarget secara spesifik. Jangan hanya menjadi impian semu yang tak direalisasikan.

Cita-cita yang tidak ditarget secara khusus, serta fokus targetnya tidak jelas, maka semua yang dicita-citakan hanya jadi omong kosong tidak terbukti. Cita-cita hanya tinggal cita-cita. Kita tak begitu gereget untuk menjalankannya karena tujuan kita belum jelas.

Selama ini, mungkin sudah tak terhitung berapa banyak pelatihan memotivasi diri yang digagas oleh sejumlah trainer mumpuni. Peserta yang bejibun membuat kita tahu bahwa semua orang intinya butuh suntikan semangat untuk menjalani hidup, terutama bagaimana untuk mewujudkan cita-cita.

Jamil Azzaini menyatakan, membuat visi itu memang bukan hanya sekadar menulis karena ikut seminar atau training. Bukan pula ikut-ikutan orang lain.

Menyusun visi itu perlu kesadaran diri, dan yang terpenting juga menggunakan kerangka yang benar.

Kita bisa belajar kegigihan bagaimana meraih cita-cita dari Jamil Azzaini, seorang penulis buku-buku motivasi serta trainer motivasi dan pengemabangan diri. Saaat terjun ke dunia trainer pada 2005, Jamil Azzaini membuat impian hidup yang baru, “Saya ingin menjadi trainer terbaik di Asia Tenggara”.

Baca juga:  Agama, Semiotika untuk Berdusta

Sejak saat itu, Pak Jamil bersemangaat memberikan training ke berbagai tempat, baik yang sifatnya pelatihaan berbayar maupun yang cuma-cuma. Pada Januari 2006, Pak Jamil memutuskan full time di dunia training.

Apa yang dilakukan Pak Jamil adalah satu dari sekian banyak contoh bagaimana agar kita memiliki target hidup yang jelas, bukan sekadar harapan kosong yang tak mewujud ap-apa. Kita bisa becita-cita menjadi apa saja dalam hidup ini, sesuai dengn kemampuan diri setiap invidu.

Jika ingin menjadi pedagang sukses, segeralah bergerak dan belajar bagaimana menjadi seorang pebisnis andal yang mampu mendatangkan pundi-pundi rupiah.

Begitu juga seseorang yang punya cita-cita menjadi seorng penulis atau pengarang terkenal. Banyak orang bercita-cita menjadi penulis sukses dan terkenal, tetapi tidak berusaha untuk menulis secara rutin dan disiplin. Kemampuan menulisnya tidak diasah dengan menulis ecara rutin setiap hari.

Sebaliknya, jika serius menekuni dunia menulis, maka dengan sendirinya dia akan menjadi penulis yang sukses dan berhasil, baik secara profesi kepenulisan, hingga dalam hal mendapatkaan penghasilan.

Di Indonesia banyak penulis terkenal yang karyanya melejit dan berhasil di pasaran. Sebut saja seperti Andrea Hirata, Habiburrahman el-Syirazy, Tere Liye, Dee Lestasi, Emha Ainun Nadjib, dan beberapa penulis lain yang sudah berhasil mewujudkan kiprahnya dalam bidang kepenulisan, baik fiksi maupun nonfiksi. (atk)

Katalog Buku Alif.ID
Apa Reaksi Anda?
Bangga
0
Ingin Tahu
0
Senang
0
Terhibur
0
Terinspirasi
0
Terkejut
0
Lihat Komentar (0)

Komentari

Scroll To Top