Sedang Membaca
Syekh Abdul Karim Al-Jili dan Pemuda Yang Bercita-Cita Tinggi
Hosiyanto Ilyas
Penulis Kolom

Alumni Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Miftahul Ulum Bangkalan. Pernah menimba ilmu di Ponpes Attaroqqi Karongan Sampang. Pegiat Bahtsul Masail LBM NU.

Syekh Abdul Karim Al-Jili dan Pemuda Yang Bercita-Cita Tinggi

Kisah Hikmah Ulama

Syekh Abdul Karim Al-Jili nama lengkapnya adalah Abdul Karim bin Ibrahim bin Abdul Karim bin Khalifah bin Ahmad bin Mahmud Al-Jili. Gelar kehormatannya adalah Qutbuddin ( poros agama)  Beliau di lahirkan di kota Baghdad pada tahun 767 Hijriyah, dan meninggal di Yaman pada tahun 832 Hijriyah.

Syekh Abdul Karim Al-Jilli adalah tokoh ulama sufi terkemuka di zamannya. Beliau seorang penulis yang produktif, sehingga banyak melahirkan buah karya. Di antara karyanya yang sangat populer adalah kitab Al-Insanul Kamil fi Ma’rifatil Awakhir wal Awa’il.

Di bawah ini adalah kisah yang disarikan dari kitab Al-Insanul Kamil fi Ma’rifatil Awakhir wal Awa’il (Juz, 2 Hlm. 234). Syekh Abdul Karim Al-Jilli mengisahkan tentang seorang pemuda yang mempunyai kemauan dan cita-cita yang tinggi. Sehingga kemauannya tercapai dan meraih kesuksesan. Berikut kisahnya:

Dikisahkan pada suatu hari seorang pemuda miskin menghadiri kajian yang digelar oleh gurunya. Kemudian gurunya berkata, “Barangsiapa yang menghendaki sesuatu dengan sungguh-sungguh maka ia akan medapatkan-Nya.”

Setelah mendengar pernyataan gurunya, pemuda miskin itu berkata: “Demi Allah saya akan melamar puteri raja, saya akan berusaha sekuat tenaga  apapun resikonya, yang terpenting saya bisa menikahinya.”

Lalu ia berangkat menghadap raja, di hadapan raja ia langsung mengutarakan maksud dan tujuannya, yaitu, melamar puterinya. Si raja yang arif dan bijaksana menolak dengan halus karena puterinya tidak sepadan untuk dinikahkan dengan pemuda yang miskin itu.

Baca juga:  Kisah Abu Hatim Ar-Razi Menjual Bajunya Agar Dapat Menuntut Ilmu

Si raja berkata: “Ketahuilah wahai anak muda! Bahwa maskawin puteriku adalah mutiara Bahraman, mutiara itu tidak akan kamu jumpai kecuali kamu mencari di tempat penyimpanan raja Kisra yang bernama Anu Sarwaan.”

Si pemuda miskin menjawab: “Wahai paduka raja, dimanakah tempat mutiara itu disimpan?”

Si raja berkata: “Mutiara itu berada di tengah laut Sailaan, jika kamu bisa mendapatkan mutiara itu, lamaranmu saya terima, dan kamu akan kujadikan menantuku.”

Tanpa pikir panjang si pemuda miskin bergegas mencari laut Sailaan. Akhirnya ia menemukan laut itu. Setelah itu ia berusaha menguras air laut Sailaan. Ia tidak makan dan minum, siang sampai malam bekerja terus. Ia berusaha menguras air laut Sailaan. Ikan yang berada di laut Sailaan khawatir atas tindakan si pemuda itu, sehingga ikan melaporkan tindakan pemuda miskin itu kepada Allah SWT, maka Allah SWT, memerintahkan para malaikatnya untuk menanyakan maksud dan tujuan si pemuda menguras air laut Sailaan.

Si pemuda menjawab pertanyaan malaikat, “Saya ingin mencari mutiara dan permata di laut ini, dan saya ingin supaya ombak laut ini, memuntahkan mutiara dan permata dari dasarnya.”

Selesai si pemuda miskin itu berkata, tiba-tiba datanglah ombak yang sangat besar dari tengah laut Sailaan, ombak yang besar itu memuntahkan dari dasar laut bermacam jenis mutiara dan permata. Si pemuda miskin terhempas dari bibir pantai dan tidak sadarkan diri, setelah ia sadar, di bibir pantai sudah berserakan mutiara dan permata.

Baca juga:  Kisah-kisah Hikmah (6): Aku Kembali dengan Sepasang Sepatu Hunain

Hati si pemuda itu sangat bahagia, karena barang yang selama ini ia cari telah ia temukan, yaitu mutiara Bahraman. Setelah itu, ia membawa mutiara itu kehadapan raja, dan raja tersebut menepati janjinya. Dengan segera si raja menikahkan puteri tercintanya dengan si pemuda miskin itu, tercapailah cita-cita si pemuda miskin, karena ia berusaha dengan tekad yang bulat. Wallahu A’lam Bissawab.

Katalog Buku Alif.ID
Apa Reaksi Anda?
Bangga
1
Ingin Tahu
0
Senang
0
Terhibur
0
Terinspirasi
2
Terkejut
0
Lihat Komentar (0)

Komentari

Scroll To Top