Sedang Membaca
Humor Kiai Ghazali: Ceramah itu Harus Lucu
Saidun Fiddaraini
Penulis Kolom

Lahir di Sumenep 22 Februari 1996, sempat nyantri di PP Nurul Jadid, Paiton, dan sekarang Tinggal di Kepulauan Kangean, Sumenep. Minat Kajian adalah keislaman dan filsafat.

Humor Kiai Ghazali: Ceramah itu Harus Lucu

Kh Ghazali Ahmadi

Di lingkungan masyarakat Arjasa Laok-Duko Laok, Kangean Sumenep, Kiai Ghazali tak hanya dikenal sosok ulama alim di bidang agama, juga dikenal sosok da’i yang humoris. Tidak mengherankan jika setiap ceramahnya selalu diwarnai dengan selera humor. Itulah cara Kiai Ghazali dalam mendakwakan ajaran Islam. Nuansa humor dan serius bercampur aduk di dalamnya.

Untuk lebih jelasnya tentang sisi humoris Kiai Ghazali, para pembaca bisa membaca melalui buku K.H. Ghazali Ahmadi 1945-2021 Biografi Sosial-Intelektual dan Kesaksian Perjuangan yang ditulis oleh Dr. K.H. Abdul Moqsith Ghazali, dkk.

Saking seringnya Kiai Ghazali menyisipkan nuansa humor dalam setiap ceramahnya, pada suatu waktu beliau ditanya oleh salah seorang putranya, yaitu Kiai Abdul Moqsith Ghazali.

“Abah, mengapa Abah ketika berceramah selalu ada nuansa humornya?”

“Supaya tidak kalah sama dangdut dan orkes yang ada,” jawab Kiai Ghazali dengan santai.

“Makanya, dalam berceramah saya harus selalu membuat humor agar jama’ah tidak bosan, dan beralih pada dangdut dan orkes,” tegas Kiai Ghazali.

“Nuansa humor ini juga harus dilakukan oleh para da’i dalam setiap ceramah-ceramahnya.”

Dengan seketika, hadirin pun tertawa.

Hahaaha…..

 

Baca juga:  Sarung dan Peci Hamka; Sebuah Potret Lama
Katalog Buku Alif.ID
Apa Reaksi Anda?
Bangga
0
Ingin Tahu
0
Senang
0
Terhibur
0
Terinspirasi
1
Terkejut
0
Lihat Komentar (0)

Komentari

Scroll To Top