Jaringan GUSDURian adalah ruang yang dibentuk sebagai sinergi karya para murid, pengagum dan penerus perjuangan K.H Abdurrahman Wahid (Gus Dur) setelah beliau wafat. Jaringan ini diinisiasi pada tahun 2011 setelah simposium kristalisasi pemikiran Gus Dur, yang dihadiri oleh keluarga, sahabat dan murid Gus Dur atas dasar keinginan bersama untuk melanjutkan ‘warisan’ Gus Dur berupa nilai, pemikiran dan perjuangan beliau untuk bangsa Indonesia. Dari hasil pertemuan tersebut, sembilan nilai utama Gus Dur terumuskan dan menjadi pondasi gerakan Jaringan GUSDURian.
Misi Jaringan GUSDURian adalah nilai, pemikiran perjuangan Gus Dur tetap hidup dan mengawal pergerakan kebangsaan Indonesia melalui sinergi karya para pengikutnya dengan berlandaskan sembilan nilai utama Gus Dur. Di dalam jaringan gusdurian tergabung elemen, individu, komunitas/forum-forum lokal dan lembaga atau organisasi yang terinspirasi oleh teladan nilai, pemikiran dan perjuangan Gus Dur. Selain Komunitas GUSDURian yang tergabung dalam Jaringan GUSDURian, yang berjumlah ratusan lebih tersebar di berbagai tempat, juga ada lembaga yang menjadi salah satu elemen pendukung dari Jaringan GUSDURian. Berbeda dengan komunitas yang sifatnya lebih cair, artinya siapapun dan kapanpun orang bisa bergabung dan terlibat dalam komunitas, lembaga tentunya mempunyai mekanisme dan tata kelola dalam mengatur aktivitas kelembagaan.
Beragamnya isu yang digeluti lembaga-lembaga dalam jaringan gudsurian sebagai sebuah kekayaan gerakan, seperti halnya beragam isu yang digeluti oleh Gus Dur. Tetapi tetap dengan kesamaan tujuan dalam rangka mengawal pergerakan Indonesia dan menggerakkan serta memperkuat masyarakat dengan berbasis nilai, pemikiran, dan keteladanan Gus Dur.
Temu Nasional Gusdurian tahun ini bertujuan untuk membangun sinergi gerak lembaga dalam jaringan gusdurian, diperlukan strategi sebagai panduan dalam langkah gerak dan konsolidasi gerakan dalam jaringan gusdurian dan juga sebagai bagian dari penguatan gerak lembaga.
“Temu Nasional Jaringan GUSDURian 2020 berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya karena pandemi Covid-19 sehingga kami semua belum bisa bertemu (langsung) dan hanya berjumpa melalui media daring. Namun ini tidak mengurangi semangat dan esensi diadakannya temu nasional.” tutur Mukhibullah Ahmad, selaku ketua panitia TUNAS 2020 Jaringan GUSDURian.
Berikut kami sajikan tulisan-tulisan yang disampaikan oleh para peserta Tunas Gusdurian 2020. Semoga bermanfaat.