Dikisahkan oleh Imam al-Qulyubi dalam an-Nawadir: Imam al-‘Utbhi menceritakan, suatu ketika ia berjalan di salah satu jalan raya Bashra bertemu dengan seorang wanita cantik jelita sedang bersenda gurau dengan lelaki yang buruk rupa tak sedap dipandang. Tiap kali lelaki itu berbicara dengannya, wanita cantik yang ada dihadapannya itu tertawa.
Aku berusaha mendekati lalu bertanya pada wanita itu :
“Siapamu lelaki buruk rupa ini?”
“Dia sumaiku.” Jawabnya.
“Bagaimana bisa kau sabar atas wajahnya yang buruk nan tak enak dipandang, sementara engkau cantik jelita? Sungguh ini menakjubkan.” Tanyaku.
Ia menjawab, “Mungkin ia diberi rezaki sepertiku lalu ia bersyukur, aku diberi rezeki sepertinya dan aku bersabar. Pandai bersyukur dan pandai bersabar adalah karakter ahli surga.”
“Masak ia aku tidak rela dengan jatah yang Allah berikan padaku? Jawaban wanita tersebut membuatku takjub, kemudian aku pergi meninggalkannya.” Dauh Imam al-‘Utbhi
Intinya, seperti apapun pemberian Tuhan, kita harus menerimanya. Entah dengan bersyukur ataupun dengan bersabar.