Inna lillahi wa inna inna ilaihi rojiun, telah KH Ahmad Zaki Hadziq di RSUD Jombang, Jawa Timur, Rabu, 1 Juli 202, 18.00. Gus Zaki, demikian almarhum biasa dipanggil, adalah cucu KH. Muhammad Hasyim Asy’ari. Gus Zaki wafat di usia ke-47 tahun.
“Zaki Hadziq bin Khodijah binti Hadratussyekh Muhammad Hasyim Asy’ari,” kata Ahmad Hakim Jayli, teman Gus Zaki.
Dalam laman Pesantren Tebuireng, Gus Zaki wafat karena Demam Berdarah. “Dia awalnya mengeluarkan DBD. Habis Maghrib barusan bisa kabar trombositnya turun drastis. Lima menit kemudian wafat,” kata Syubah Nuri, salah satu pengurus Pondok Pesantren Tebuireng.
Gus Zaki, Gus Zaki lahir di Jombang 13 Agustus 1972, adalah ulama muda yang cukup terkenal di Jawa Timur, bukan saja karena dia cucu pendiri NU, namun juga karena kealiman, ketawadukan, dan seorang mubalig yang digemari anak muda. “Sedih sekali. Beliau adalah salah satu masa depan dunia pesantren. Dedikasinya pada NU dan dunia pesantren sulit dicari tandingannya,” ujar Hakim Jayli, Direktur TV9, Surabaya.
“Beliau ini humornya saja cerdas dan mengandung hikmah, apalagi fatwa-fatwa keagamaannya,” tambahnya.
Selain menjadi Pengasuh Pondok Pesantren Al-Masruriyyah Tebuireng Jombang, Gus Zaki adalah Ketua PWNU RMI Jawa Timur.
Gus Zaki adalah adik dari almarhum Gus Ishom yang wafat tahun 2003, juga wafat di usia muda, 37 tahun. Gus Ishom terkenal sebagai mubahaqqiq karya-karya Mbah Hasyim Asy’ari, kakeknya itu.