(L. 13 April 1918 – W. 1985)
KH. M. Hasyim Mochtar El-Husaini adalah anak ketiga dari 12 orang bersaudara dari pasangan H. Muchtar Husen dengan Hj. Salamah Abdul Mutholib. Lahir di Pasayangan, Martapura pada tanggal 13 April 1918. Ketika masih bersekolah di Pondok Pesantren Darussalam Martapura, beliau menikah dengan seorang perempuan bernama Sofiyah Nawawi.
Satu tahun setelah menikah, beliau pergi bersama teman dan kerabat ke Tanah Suci Mekkah yang kemudian menjadi ulama yang cukup terkenal, yaitu dengan KH. Seman Mulia, KH. Salman Djalil, KH. Nashrun Thahir, KH. A. Nawawi Marfu, KH. Abdurrahman Ismail, H. M. Basyuni, H. Munawar Ahmad, H. Abdul Rasyid, H. Hasan, H. Djemaluddin Satta. Beliau berkuliah di Masjidil Haram Mekkah. Kemudian KH. Hasyim Muchtar melanjutkan ke Ma’had Ilmi Saudi Arabia.
Adapun beberapa orang guru yang pernah mengajar beliau yaitu: Syekh KH. M. Kasyful Anwar, Syekh Sayyid Muhammad Amin Kutby, Syekh Ali Abdullah Banjar, Syekh Hasan Masyat, Syekh Umar Hamdan, Syekh Sayyid Alwi Al-Makki, Syekh Abdul Qodir Almandzili, Abdullah Al Injeliji, dll.
Dari pernikahan beliau dikaruniai 5 orang anak, yaitu: Siti Romlah, Drs. Fuad Fahruddin, Faridah, Hj. Mahmudah (KH. M. Shaleh Abdurrahim, Lc) dan Fadlullah.
Semasa hidup beliau pernah mengarang kitab : (l) Tarikh Al Islami (2) Syarah Matan Bayquniyah. (3) Ilmu Tauhid. Dalam usia kurang lebih 67 tahun, beliau wafat pada hari Sabtu Tanggal 19 Shafar 1406 H/ 02 Nopember 1985 M, dan dimakamkan dikomplek Pekuburan Muslimin Karangan Putih, Keraton, Martapura.
KH. M. Hasyim Mochtar El-Husaini bersama dua sahabatnya KH. M Nashrun Thahir dan KH. Ahmad Nawawi Marfu dikenal sebagai pendiri dan pimpinan Pondok Pesantren Hidayatullah pada tahun 1950 atau tepatnya pada hari Jumat tanggal 1 Muharram 1370 H / 13 September 1950 M. Mereka lalu dikenal dengan 3 serangkai muassis.
Sumber Naskah: Tim Penulis LP2M UIN Antasari Banjarmasin dan MUI Provinsi Kalimantan Selatan.