Jakarta–Ketua Umum Pimpinan Pusat Pagar Nusa Nahdlatul Ulama M. Nabil Haroen menegaskan saat ini organisasi para pendekar ini fokus untuk memperkuat skema kaderisasi serta jejaring luar negeri. Demikian disampaikan M. Nabil Haroen, pada penutupan Rakernas PP Pagar Nusa NU, di Hotel Arya Duta Jakarta, Jum’at (08/07/2022) dini hari tadi.
“Pagar Nusa terus memperkuat sistem kaderisasi internal untuk menggembleng kader dan pendekar. Jadi kita punya pendekar-pendekar dari pelbagai level, dari yang dasar hingga pasukan inti. Nah, kita mendukung penuh kaderisasi berjenjang dari PBNU,” ungkap Nabil Haroen, yang berproses lama sebagai santri di Pesantren Lirboyo, Kediri.
Anggota Komisi IX DPR RI juga menegaskan bahwa Pagar Nusa juga memperkuat aset-aset wilayah dan cabang di daerah, sebagai bagian dari kemandirian organisasi. “Kami mendorong agar cabang-cabang dan wilayah mengelola aset sendiri, punya kantor untuk latihan pencak silat dan kegiatan organisasi. Di antara yang sudah mulai merintis di beberapa cabang di Lampung, Kepulauan Riau, Jawa Tengah dan Jawa Timur,” terang Nabil.
Lebih lanjut, Nabil Haroen menjelaskan skema gotong royong pendirian kantor dan gedung latihan Pagar Nusa ini sederhana. “Kami data secara ringkas berapa jumlah kader di suatu daerah, lalu kita ajak bareng-bareng iuran semampunya secara reguler. Kadang ada juga yang sudah wakaf tanah, wakaf bahan material, juga tenaga. Alhamdulillah, dengan semangat para pendekar dan dukungan kiai-kiai, berjalan lancar,” ungkapnya.
Selain kaderisasi dan manajemen aset, Nabil Haroen menjelaskan, Pagar Nusa juga serius mendorong penguatan jejaring di kampus dan luar negeri. “Saat ini, Pagar Nusa diterima di berbagai kampus sebagai unit beladiri. Nah, kami mau mendorong ini, berkolaborasi dengan yang lain, agar Pagar Nusa bisa secara massif ada di kampus-kampus. Di sebuah kampus di Makassar, Pencak Silat Pagar Nusa masuk secara resmi di kurikulum pembelajaran. Ini jadi contoh menarik.”
Ia menambahkan, Pagar Nusa juga mendorong terbentuknya pengurus istimewa di berbagai negara. “Kami sudah ada di Mesir, Malaysia, Hong Kong, Korea Selatan, Aljazair, dan sekarang kader-kader beberapa negara juga meminta untuk dibentuk. Kami kerjasama dengan PCINU setempat, serta akan berkolaborasi dengan jaringan KBRI dan atase pertahanan di beberapa negara,” terang Nabil.
Pada pembukaan Rakernas pada Kamis (07/07) kemarin, dihadiri Waketum PBNU KH. Zulfa Mustofa. Nabil Haroen menjelaskan, Rakernas sedianya dihadiri oleh Ketua Umum PBNU KH. Yahya C Staquf, namun beliaunya sedang haji dan diwakilkan ke Pengurus Harian. “Kami akan mengikuti skema organisasi dan melaporkan hasil Rakernas ke PBNU dan kiai-kiai sepuh,” demikian jelas Nabil.(*).