(L. 25 Juni 1937 – W. 2007)
Ulama yang mempunyai nama panggilan Asran ini dilahirkan di Marabahan pada tanggal 25 Juni 1937. Isterinya bernama Hj. Jurmiah. Mereka dikaruniai 11 orang anak, dan semuanya telah berhasil menempuh pendidikan hingga ke jenjang pendidikan tinggi bahkan hingga pascasarjana. Mereka adalah Siti Madhiyah, S.Ag., Dra. Hj. Siti Mauizatul Hasanah., Dra. Laila Madjah., Akhmad Wahyuni, S.Sos., Wirdan Wahdani, S.Pd., Hj. Siti Wardaniah, SP., Nazhirni, SE, MM., Mayor C.b.a Nazharnor, S.Sos., Dali Purnadi, SH., Jauhar Arif, SE., dan Reny Khairina Damayanti, ST. Keluarga H. Asranuddin tinggal di jalan Haryono MT Desa Baliuk RT. 1 No. 24 Marabahan Kabupaten Barito Kuala.
Riwayat pendidikan beliau bermula dari belajar agama di Ponpes H. M Basijun (1950-1960). KH. Basyuni dan H. Mahyuni Ma’ruf adalah guru beliau yang sangat berjasa dalam pendidikan beliau. Sedangkan pendidikan formal beliau mulai dari Madrasah Ibtidaiyah Marabahan (1948), Sekolah Rakyat Marabahan (1950), Madrasah Tsanawiyah (1951), KPU/A Marabahan (1953), PGA Marabahan (1964), PGA Negeri Banjarmasin (1968), kemudian Kuliah Tertulis di Jakarta (1970-1971), dan SPADYA Departemen Agama di Jakarta (1982).
Pekerjaan yang pernah ditekuni antara lain: Pegawai KUA Kecamatan Bakumpai tahun 1952, Pegawai KUA Kabupaten (1961-1966), Sekretaris KUA Daerah Tingkat II Barito Kuala sejak (1966 sampai 1973), Pjs Kepala Kantor Perwakilan Departemen Agama Kabupaten Barito Kuala (1973-1975), Pjs Kepala Kantor Departemen Agama Kabupaten Barito Kuala (1975), Kepala Kantor Departemen Agama Kabupaten Barito Kuala (1976-1982). Setelah pensiun beliau menjabat sebagai Ketua DPRD Kabupaten Barito Kuala (1982-1987), dan Anggota DPRD Provinsi Kalimantan Selatan Periode 1987-1992 dan periode 1992-1997.
H. Asranuddin Gadu mempunyai pengalaman yang luas dalam berorganisasi, diantaranya adalah Anggota GPII Cabang Marabahan (1952), Anggota Nahdatul Ulama Cabang Marabahan (1957), Ketua II Panitia Penuntut Kabupaten Barito Kuala (1957), Anggota Badan Kerjasama Ulama Militer (BKS-UMIL) Kabupaten Banjar (1959), Sekretaris Pusat Koperasi Konsumsi Kabupaten Bariyo Kuala (1962), Ketua Koperasi Pusat Purun Kabupaten Barito Kuala (1965), Sekretaris I MUI Kabupaten Barito Kuala (1965), Sekretaris Partai NU Cabang Marabahan (1967), Ketua Umum Gerakan Pemuda Anshor Cabang Marabahan (1970), Ketua KORPRI Kabupaten Barito Kuala (1972), Anggota Dewan Pembina Korpri Kabupaten Barito Kuala (1975), Kepala Bagian Kerohanian DPD Golkar Kabupaten Barito Kuala tahun 1975, Ketua GUPPI Cabang Kabupaten Barito Kuala (1975).
Seterusnya menjadi Ketua Majelis Dakwah Islamiyah (MDI) Cabang Marabahan (1979), Ketua I Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Barito Kuala (1980), Ketua DPD Golkar Kabupaten Barito Kuala (1984), Ketua I Panitia Pembangunan Masjid Agung Al-Anwar Marabahan (1984), Ketua Biro OKK MDI Provinsi Kalimantan Selatan (1989), Anggota Dewan Pertimbangan MUI Provinsi Kalimantan Selatan (1990), Ketua LPTQ Kabupaten Barito Kuala (1991), Ketua MUI Kabupaten Barito Kuala (1998-2007), Ketua umum Badan Pengelola Masjid Agung Al-Anwar Marabahan (1998), Ketua Forum Silaturrahmi Masyarakat Barito Kuala (1999-2007), dan Ketua Dewan Masjid Indonesia Kabupaten Barito Kuala (2000-2007).
Pekerjaan yang ditekuni H. Asranuddin Gadu dalam profesi keulamaan antara lain pada (1980) beliau menjadi Ketua Majelis Ulama (MUI) Kabupaten Barito Kuala (1990) menjadi Anggota Dewan Pertimbangan MUI Provinsi Kalimantan Selatan (1998-2007), sebagai Ketua MUI Kabupaten Barito Kuala, dan tahun 2000-2007 sebagai Ketua dewan Masjid Indonesia Kabupaten Barito Kuala. Pada tahun 1955-1957 menjadi Guru (tenaga honor) pada Madrasah Ibtidaiyah, dan pada tahun 1958-1961 menjadi Guru Normal Islam Marabahan, dan sebagai Direktur PGA Marabahan (1962-1975), Ketua LPTQ Kabupaten Barito Kuala (1980-1985).
Dalam bidang Dakwah H. Asranuddin Gadu aktif sebagai Penyuluh Agama Islam (PAH) Kecamatan Marabahan tahun 1997-2007, sebagai Khatib dan Imam tetap pada masjid Al Anwar, dan penceramah dalam kegiatan-kegiatan keagamaan dan hari-hari besar Islam di Marabahan dan sekitarnya. Beliau juga menjadi Pengurus BP-4 Kabupaten Barito Kuala periode 1973-1975 dan Pengurus Pembina Pengamalan Agama (1975-1981P). Pada tahun 1957 beliau tercatat sebagai Ketua III dalam Panitia Penuntut Kabupaten, yang menjadi misi panitia ini adalah memperjuangkan pembentukan daerah Marabahan menjadi sebuah kabupaten yang berdiri sendiri. Buah dari perjuangan itu kini sudah dirasakan masyarakat, yakni berdirinya Kabupaten Barito Kuala sebagai daerah otonom.
Karya monumental H. Asranuddin Gadu diantaranya mendirikan Madrasah Diniyah Awaliyah di Desa Baliuk (1961), mendirikan Madrasah Diniyah Islamiyah di lingkungan Masjid Agung Al Anwar. Pada (1962) menggagas berdirinya sekolah PGA 4 tahun dan PGA 6 tahun di Marabahan, dan membangun Tribune Lapangan 5 Desember sebagai tempat pelaksanaan MTQ Nasional Tingkat Provinsi Kalimantan Selatan Pertama di Kabupaten Barito Kuala bersama Bupati Barito Kuala.
Kunjungan ke luar negeri dilakukannya pada saat menjadi Anggota DPRD Provinsi Kalimantan Selatan periode 1987-1992 dan periode 1992-1997 dalam rangka studi banding ke Serawak, Kucing di Malaysia, Brunei Darussalam, Singapura dan Thailand. Beberapa waktu kemudian berangkat lagi ke Malaysia dalam rangka Muhibbah Pengeloalaan Zakat dan Kemakmuran Masjid (2002).
H. Asranuddin Gadu banyak mendapatkan pengahargaan karena jasa-jasanya antara lain: Kehormatan Satya Lencana Karya Satya Tingkat III dari Presiden Soeharto (1980), Pengelolaan Zakat dan Kemakmuran Masjid dari Pimpinan Pusat Dewan Masjid Indonesia (2002). Partisipasi aktif terhadap sukses pembangunan wilayah Kalimantan Selatan dari Gubernur (1992), Juru Kampanye Golkar dari Ketua DPD Golkar Kalimantan Selatan (1987), Diskusi panel pembangunan Dati I dan II dari Mendagri (1985), Pejuang Penuntut Kabupaten dari Bupati Barito Kuala (1983-1984-1988), Panitia Penyelenggara MTQ Tk.I Kalimantan Selatan ke XII (1981), Menyukseskan perjuangan Golongan Karya dari DPD Golkar Tk.I Kalimantan Selatan, Menyukseskan Golkar pada Pemilu 1992 dari Ketua DPD Golkar Kalimantan Selatan, pengabdian sebagai Pengurus DPD Golkar Tk. II Batola Periode 1984-1988 dari DPD Golkar Tk. I Kalimantan Selatan. Kader Penggerak Teritorial Tingkat Desa (Karakterdes) Golkar/Kader fungsional dari Ketua Umum DPP Golkar (1985). Penataran Kepemimpinan Perkantoran Kandepag Kabupaten/Kodya dari Kepala Pusdiklat Lembaga Administrasi Negara dan dari Kepala Pusdiklat Pegawai Depag (1980), Bimbingan Politik Anggota DPRD Tk.II dari Wagub Kalimantan Selatan.
Penataran Kepemimpinan Kantor Depag Angkatan I dari Kepala Pusdiklat Depag dan Kepala Kanwil Depag Kalsel (1976), Lokakarya Dakwah se-Kalimantan Selatan dari Ketua Umum MUI Kaimantan Selatan (1975), Sekolah Pimpinan Administrasi Tingkat Madya Angkatan XI Kepala Pusdiklat Pegawai, Official MTQ dari Ketua Panitia MTQ ke VII (1974), Juara III Cepat tepat dari Depag Provinsi Kalimantan Selatan (1971), Anggota Dewan Hakim dari Residen H. Baseri BA (1971), Up-Grading dan Musyawarah Dewan Hakim MTQ/Ulama Qiraah se Kalimantan Selatan dari Kepala Perwakilan Depag Kalimantan Selatan (1972). Gerakan Sayembara mendalami Tavip dari Menteri Koordinator Kompartemen Perhubungan Dengan Rakyat (1964/1965).
Semboyan hidup beliau adalah “Disiplin, Jujur, Sederhana dan Bertanggung Jawab”. Sedangkan Tausiah beliau “Lebih Baik Mewariskan Ilmu Pengetahuan kepada anak-anakmu ketimbang mewariskan harta kekayaan kepada mereka. H. Asranuddin Gadu meninggal dunia pada tanggal 20 Maret 2007/ 1 Rabiul Awal 1428 H, dan dimakamkan di makam Keluarga di Desa Baliuk RT I Marabahan.
Sumber Naskah: Tim Penulis LP2M UIN Antasari Banjarmasin dan MUI Provinsi Kalimantan Selatan.