Di Jakarta, atau di kota-kota besar lainnya, saat Jumat malam seperti ini tiba, orang-orang kantoran bergegas mencari sesuatu yang “segar”, yang istimewa, apalagi tanggal muda begini. Momen Jumat malam direncanakan dan dinanti dengan gairah yang tidak biasa, maklum setelah sepekan kerja keras.
Bagi sebagian orang, Jumat adalah pulang cepat, secepat mungkin, menemui keluarga tercintanya. Beruntung jika keluarganya tidak jauh dari tempat bekerja, maka mereka akan cepat sampai di rumah. Namun bagi mereka yang keluarganya ada di luar kota, maka perlu naik kereta atau bus berjam-jam dulu baru sampai. Bersyukurlah bagi yang mampu naik pesawat.
Sementara itu, ada sebagian pekerja, jika saat Jumat malam tiba, memilih pulang lebih lambat. Mereka mencari “kesegaran”. Ada yang pergi ke tempat olahraga, dari futsal hingga lari-lari mengitari Gelora Bung Karno. Ada yang pergi ke karoke, ada yang bertemu teman-teman lamanya, menonton, makan di restoran, dan lain sebagainya. Tapi tak jarang yang menyendiri, menghabiskan waktu berjam-jam di sudut kedai kopi dengan telinga yang disumpal ear phone.
Nah, Jika Anda bingung atau bosan dengan Jumat malam yang itu-itu saja, coba deh, renungkan status pendek di Facebook yang ditulis ulama muda dari Jogjakarta ini, Dr. Hilmy Muhammad.
Dia menulis: Dua Hal yang dapat menjadikan Anda lebih bijak: buku-buku yang Anda baca dan teman-teman yang Anda temui.
أمرين سيجعلوك أكثر حكمة: الكتب التي تقرأها، والأشخاص الذين تلتقي بهم. – أحمد الشقيري
Bagaimana?
Ya, buku-buku yang mencerahkan dan teman-teman yang mencerahkan. Cocok?