Sedang Membaca
Cara Habib Husein Ja’far Mengenalkan Gagasan Pribumisasi Islam kepada Milenial, Seperti Apa?
Redaksi
Penulis Kolom

Redaksi Alif.ID - Berkeislaman dalam Kebudayaan

Cara Habib Husein Ja’far Mengenalkan Gagasan Pribumisasi Islam kepada Milenial, Seperti Apa?

Gagasan pribumisasi islam yang digaungkan oleh Gus Dur, tidak ada habisnya dibicarakan oleh kalangan umat Islam Indonesia. Termasuk oleh Habib Husein Jafar Al Hadar. Di dalam rangkaian acara Temu Nasional yang diadakan oleh Jaringan GUSDURian, di dalam forum isu pribumisasi islam, melalui zoom meeting (Selasa 8/12), Husein Ja’far menyampaikan, “Pentingnya membangun metodologi dalam konteks pribumisasi islam, artinya, perlu suatu metode agar orang bisa tahu apa yang kemudian dimaksud dengan pribumisasi, dan bagaimana melihat isu keislaman dalam segala kaca mata pribumisasi islam. 

Saya rasa itu suatu hal yang sangat mendasar sekali dalam konteks pribumisasi islam dan itu yang paling mendesak untuk dikonseptualisasikan saat ini. Kalau metodologi belum siap maka tidak akan ada tindak lanjut, itu PR besarnya.” katanya dalam diskusi online Tunas GUSDURian 2020.

Kemudian terkait pergerakan atau perjuanganya, khususnya bagi generasi milenial, yang menjadi tantangan adalah, pertama, bagaimana menransfer pemikiran pribumisasi islam sebagaimana yang digagas oleh Gus Dur kepada generasi selanjutnya? ini tantangan yang jauh lebih besar, apalagi orang-orang yang tidak pernah bertemu secara langsung dengan Gus Dur, atau bahkan tidak mengenal Gus Dur. Karena problemnya bukan hanya intelektual tetapi problem emosional. Bagaimana memberi atau menransfer rasa tersebut kepada generasi millineal tentang Gus Dur secara umum dan secara khusus tentang pribumisasi islam. “terangnya.

Baca juga:  RMI PBNU Launching Program Swab Test Murah dan Gratis untuk Pesantren

Maka perlu strategi- strategi untuk kita masuk ke kalangan milenial. Mentransfer isu pribumisasi islam sebagai  bagian integral dari islam Indonesia itu penting sekali. Karena itu perlu membangun panggung sendiri saat ini untuk kemudian membangun isu- isu pribumisasi islam hasil kita. Kemudian membangun point of view bagi generasi milenial dari isu pribumisasi islam. Karena sebagian generasi milenial bukan santri yang sudah mengerti pribumisasi. Itu penting. “jelas Husein.

Menurut Habib Husein, tantangan kita ini ada dua, yaitu tantangan keislaman dan kebudayaan. Islam saat ini betul- betul di format menjadi identitas. Sebab itu perlu kampanye isu-isu strategis, identitas-identitas yang kemudian terlanjur dianggap menjadi identitas islam dan itu sangat populer, perlu kampanye pribumisasi islam masuk ke isu- isu tersebut.

Pribumisasi tidak mesti dengan kearifan lokal daerah tetapi kearifan lokal zaman, pergerakan zaman. Generasi milenial sudah memilinealkan islamnya sedemikian jauh tinggal kemudian chordnya yang tidak sesuai, yang berbeda dari chord yang kita inginkan. Artinya, kesadaran sudah ada dibenak kita, tinggal bagaimana menaikkan ke permukaan. “pungkas Husein.

Tantangan kita adalah hadir di tengah–tengah mereka untuk memberikan masukan baru. Bukan hanya mengklarifikasi atau membangun kontra narasi atas mereka yang berseberangan dengan kita. Tapi mengajarkan pribumisasi islam sebagai satu metodologi kepada generasi milenial. “jelas penulis buku Tuhan ada di hatimu.

Baca juga:  Kisah Mufti Syafi’iyyah Makkah dengan Penasihat Kolonial Hindia Belanda: Surat-Surat untuk Snouck Hurgronje

Liputan: Suci

Katalog Buku Alif.ID
Apa Reaksi Anda?
Bangga
0
Ingin Tahu
0
Senang
0
Terhibur
0
Terinspirasi
0
Terkejut
0
Scroll To Top