Rizal Mubit
Penulis Kolom

Guru Ngaji di Kampung. Pengajar di Universitas Kiai Abdullah Faqih Manyar Gresik, Jawa Timur. Alumni Pusat Studi Qur'an Ciputat dan Pascasarjana IAIN Tulungagung prodi Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir. Menulis sejumlah buku bertema keislaman. Peneliti Farabi Institute.

Raja dan Ulama Berebut Gadis Cantik

Seorang raja mencintai seorang gadis desa cantik. Sebut saja nama gadis ini adalah Erinda. Raja yang tampan ini benar-benar menghendaki untuk menikah dengan Erinda.

Namun sebelum menikah, Raja bertanya kepada ulama yang sebetulnya ulama ini juga suka Erinda. Ulama ini ingin menikahinya juga. Karena raja tersebut adalah sosok yang gagah, tampan dan pastinya kaya raya, ulama merasa akan kalah bila bersaing.

Singkat cerita, raja minta pendapat kepada Ulama, “Ya, Syaikh bagaimana menurutmu gadis cantik ini. Apakah dia layak untuk kunikahi?” tanya Raja.

“Kamu ini kan raja yang tampan. Kok mau menikah dengan gadis yang pernah dicium oleh laki-laki.” Jawab Ulama.

“Benarkah seorang lelaki pernah menciumnya?” tanya Raja lagi.

“Ya. Benar. Aku tak berbohong.”

“Dasar gadis tak tahu diri yang tak mau menjaga harga dirinya,” kata Raja yang urung menikahi Erinda.

Namun selang beberapa waktu kemudian, ulama tadi menikahi dengan gadis cantik itu. Berita pernikahan itu didengar oleh Raja. Raja pun mendatangi ulama tadi.

“Syaikh, Anda ini bagaimana? Ulama kok menikah dengan gadis yang tak bisa menjaga harga dirinya! Bukankah seorang lelaki pernah menciumnya?”

“Iya. Benar. Kau tahu siapa lelaki itu?”

“Tidak. Memang siapa lelaki itu?” tanya Raja.

Baca juga:  Humor Gus Dur: Banser Salah Ucap Abdurrahman Wahid

“Lelaki itu adalah ayahnya sendiri.”

Raja muntap. Mungkin kalau orang Jawa, dia akan misuh-misuh, “Huassem. Aku diapusi!!!”

“Lah. Kan kemarin Paduka Raja tak bertanya siapa lelaki yang menciumnya.” Kata Ulama.

Katalog Buku Alif.ID
Apa Reaksi Anda?
Bangga
0
Ingin Tahu
0
Senang
0
Terhibur
0
Terinspirasi
0
Terkejut
0
Lihat Komentar (0)

Komentari

Scroll To Top