Sedang Membaca
Sajian Khusus: Dalam Rangka Hari Santri, UIN Antasari Banjarmasin dan ALIFID Berkolaborasi
Redaksi
Penulis Kolom

Redaksi Alif.ID - Berkeislaman dalam Kebudayaan

Sajian Khusus: Dalam Rangka Hari Santri, UIN Antasari Banjarmasin dan ALIFID Berkolaborasi

Whatsapp Image 2020 10 20 At 9.04.10 Pm

Sajian khusus pekan ini menampilkan esai-esai biografis bersumber dari buku yang diterbitkan UIN Antasari, Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Pemuatan naskah ini sekaligus mengawali kerja sama kampus besar dari Kalimantan Selatan ini dengan ALIFID.

Terasa sangat istimewa bagi redaksi ALIFID, terlebih, kerja sama ini dipersembahkan dalam rangka Hari Santri ke-5, 22 Oktober 2020.

Bagi ALIFID kerja sama ini kehormatan dan amanat besar. “Saya mewakili teman-teman menghaturkan terima kasih yang tak terhingga. Kerja sama ini adalah kehormatan dan amanat besar. Ini tantangan bagi kami menyajikan dan mengemas ratusan naskah agar tersajikan ke khalayak ramai dengan baik,” kata Hamzah Sahal dalam acara serah dan terima naskah yang dilakukan hari Senin, 19 Oktober 2020, melalu pertemuan virtual. Acara serah terima naskah ini disaksikan langsung oleh Rektor UIN Antasasi Banjarmasin Prof. Dr. H. Mujiburrahman.

Lebih jauh Hamzah Sahal mengungkapkan bahwa selama ini ALIFID mendapatkan kritik terlalu bernuansa Jawa, ulama atau kiai yang ditulis dari Jawa dan penulisnya juga dari Jawa.

“Kami mendengarkan kritikan dan masukan ini. Hampir selalu menjadi diskusi dalam rapat redaksi untuk mencari jawabannya. Akhirnya ketemu juga solusinya, yaitu kolaborasi dengan kalangan akademisi dan kampus yang berada di luar Jawa. Terima kasih UIN Antasari yang membantu menjawab kritikan ini. Momentum kolaborasi ini terasa sangat pas karena bertepatan dengan hari santri,” ungkapnya.

Baca juga:  Media Harus Jembatan Informasi Publik Supaya Konflik Berbasis Keagamaan Tidak Meluas

Dalam kesempatan yang sama Ketua LP2M UIN Antasari Dr. H. Yahya MOF menyatakan harapannya bahwa kolaborasi dapat menambah faedah bagi khalayak luas.

“Kami sangat berharap kerja sama UIN Antasari dan Alif.ID akan membuat tokoh atau ulama-ulama Banjar yang sudah dituliskan dan diterbitkan menjadi buku bisa terbaca luas di seantero tanah air. Kami menyerahkan biografi ulama Banjar pada Alif.ID untuk memuat kembali secara daring. Semoga saja kerja sama ini menambah manfaat untuk kita semua dan bagi umat,” ujar Yahya.

Sementera itu Kepala Pusat Penelitian dan Publikasi Ilmiah LP2M UIN Antasari Dr. H. Wardani memberi informasi bahwa naskah Ulama Banjar berasal dari buku berjudul “Ulama Banjar dari Masa ke Masa” yang terbit Nopember 2018 atau dua tahun lalu.

“Penulisan naskah ini hasil kerja sama antara Tim LP2M UIN Antasari Banjarmasin dengan Tim MUI Kalsel. Terbitan 2018 ini juga revisi, kami sudah melakukan sistematisasi. Kita mulai dari ulama yang tertua. Kami juga melakukan penambahan-penambahan,” kata Wardani.

Wardani menjelaskan bahwa edisi perdana dalam sajian khusu ini memuat lima ulama Banjar dengan kategori paling produktif dalam menulis kitab atau buku. Mereka adalah Muhammad Arsyad al-Banjari, Muhammad Nafis al-Banjari, Abdurrahman Siddiq, Kasyful Anwar, dan Husin Qadri. Selamat membaca..

Baca juga:  Anugerah Kebudayaan 2019 bagi 59 Penerima: dari Djudjuk Srimulat hingga Purwa Tjaraka

 

Salam takzim!

Katalog Buku Alif.ID
Apa Reaksi Anda?
Bangga
0
Ingin Tahu
0
Senang
0
Terhibur
0
Terinspirasi
0
Terkejut
0
Scroll To Top