Nijmegen, 9 Desember 2024 – PCINU Belanda mengumumkan rencana penyelenggaraan konferensi internasional dua-tahunan ke-4 (Biennale International Conference by the Special Branch of Nahdlatul Ulama for the Netherlands) pada 1-2 Oktober 2025. Pengurus menetapkan bahwa tajuk konferensi tahun depan adalah “Harmony in Turbulence: The Intersection of Faith, Climate Change, and Global Peace.” Acara ini akan berlangsung di Universitas Groningen (RUG), Groningen, Belanda.
Konferensi ini bertujuan untuk menggali hubungan antara perubahan iklim, tantangan kemanusiaan, dan perdamaian global melalui pendekatan berbasis agama, ilmu pengetahuan, dan inovasi teknologi. Dengan latar belakang krisis iklim yang semakin mendesak, konferensi ini akan menjadi platform dialog untuk membahas solusi berkelanjutan yang diharapkan dapat menjawab tantangan global yang kita hadapi bersama. Dengan tema ini, PCINU Belanda mengajak masyarakat beragama untuk mempertimbangkan bagaimana agama dan kepercayaan dapat berperan dalam mengatasi masalah lingkungan dan perdamaian global.
Ketua PCINU Belanda, Nur Ahmad, menyatakan, “Melalui konferensi ini, kami berharap dapat mempertemukan para sarjana, pemimpin agama, ilmuwan, dan pembuat kebijakan dari berbagai belahan benua untuk mendiskusikan cara-cara yang lebih harmonis dalam menyelesaikan tantangan besar yang kita hadapi, baik itu perubahan iklim, ketidaksetaraan sosial, maupun konflik internasional. Kami percaya bahwa dengan integrasi prinsip-prinsip agama yang mengedepankan kasih sayang dan keadilan, kita dapat bersama-sama menciptakan dunia yang lebih baik dan lebih adil.”
Rangkaian acara dalam konferensi ini akan diadakan dalam dua hari penuh, dimulai dengan sebuah pameran bertajuk “We are Nature” yang akan dibuka pada 30 September 2025, bekerja sama dengan Museum RUG. Pada hari pertama, 1 Oktober 2025, acara utama akan berlangsung di Aula Universitas Groningen dengan panel-panel yang membahas topik-topik seperti “Faith and Environmental Responsibility”, “Global Security and Humanitarian Challenges”, dan “Sustainable Innovations and Ethical Economies”. Hari berikutnya akan dimeriahkan dengan dialog antar agama yang dilaksanakan bekerjasama dengan berbagai organisasi keagamaan di Belanda.
Azzam, selaku ketua panitia konferensi menyampai, “Konferensi ini bukan hanya tentang teori, tetapi juga tentang bagaimana kita dapat mengimplementasikan solusi konkret untuk masa depan yang lebih hijau dan damai. Kami berharap diskusi ini tidak hanya menginspirasi, tetapi juga mendorong aksi nyata dari berbagai pihak untuk menciptakan perubahan positif.”
Selain panel akademik, panitia merencanakan berbagai acara lain, termasuk gala dinner budaya yang akan rencananya diselenggerakan di Kedutaan Besar Indonesia di Den Haag seperti pada beberapa gelaran acara bienale konferensi sebelumnya . Acara ini akan mempertemukan peserta dari berbagai latar belakang untuk merayakan keragaman budaya dan membangun solidaritas antar negara.
PCINU Belanda mengundang para akademisi dan peneliti untuk mengirimkan makalah yang relevan dengan topik-topik yang akan dibahas dalam konferensi ini. Terdapat enam panel utama yang akan membahas berbagai isu global, mulai dari perubahan iklim hingga inovasi energi terbarukan. Makalah yang terpilih akan dipresentasikan oleh penulisnya dalam sesi panel yang akan diadakan pada konferensi tersebut.
Pendaftaran untuk peserta konferensi dan pengiriman abstrak makalah akan dibuka pada bulan Januari 2025, dengan tenggat waktu pengiriman abstrak hingga 1 Maret 2025. Informasi lebih rinci mengenai konferensi internasional ini, serta cara mengirimkan abstrak atau mendaftar sebagai peserta, akan diumumkan lebih lanjut melalui website PCINU Belanda di nubelanda.nl dan juga di website khusus konferensi yang, insya Allāh, akan diluncurkan pada awal Januari.