Sedang Membaca
Rayhanah al-Walihah dari Bashrah
Muhammad Iqbal
Penulis Kolom

Muhammad Iqbal. Sejarawan. Dosen Prodi Sejarah Peradaban Islam IAIN Palangka Raya. Editor Penerbit Marjin Kiri. Menulis dua buku: Tahun-tahun yang Menentukan Wajah Timur (Yogyakarta: EA Books, 2019), dan Menyulut Api di Padang Ilalang: Pidato Politik Sukarno di Amuntai, 27 Januari 1953 (Yogyakarta: Tanda Baca, 2021).

Rayhanah al-Walihah dari Bashrah

Tokoh sufi perempuan (sufiah) kali ini juga dari Bashrah. Dia adalah Rayhanan al-Walihah. Rayhanah adalah ulama sufi yang semasa dengan Shalih al-Murri.

Bait-bait syair berikut ini tertulis di bawah kerah bajunya:

Engkaulah Sahabatku karibku, Cita-cita dan Kebahagiaanku,                                                       

Hatiku tak mau mencintai apa pun selain-Mu.

Wahai Kekasihku, Cita-cita dan sasaran keinginanku,

Rinduku tak ada akhirnya! Kapankah aku akan berjumpa dengan-Mu?

Yang kuminta bukanlah kesenangan-kesenangan Surga;

Yang kuinginkan hanyalah berjumpa dengan-Mu!

Catatan kecil:

Tahun kematian Rayhanah pada paruh kedua abad kedua H./kedelapan M.

Sumber: Abu ‘Abdurrahman as-Sulami, Early Sufi Women (Fons Vitae, Louisville, Kentucky, USA, 1999), dialihbahasakan oleh Rkia F. Cornell, dari kitab Dzikr an-Naswah al-Muta’abbidat ash-Shufiyat.

Baca juga:  Antara Ulama Organik dan Biopolitis: Berkaca pada Gus Dur
Katalog Buku Alif.ID
Apa Reaksi Anda?
Bangga
0
Ingin Tahu
0
Senang
0
Terhibur
1
Terinspirasi
1
Terkejut
0
Lihat Komentar (0)

Komentari

Scroll To Top