Sedang Membaca
Lima Wasiat Imam Ali Zainal Abidin dalam Memilih Teman
Hosiyanto Ilyas
Penulis Kolom

Alumni Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Miftahul Ulum Bangkalan. Pernah menimba ilmu di Ponpes Attaroqqi Karongan Sampang. Pegiat Bahtsul Masail LBM NU.

Lima Wasiat Imam Ali Zainal Abidin dalam Memilih Teman

Pergaulan memegang peranan penting dalam pembentukan karakter seseorang. Memilih teman bergaul adalah sesuatu yang tidak bisa dianggap remeh. Oleh karena itu, Islam mengajarkan agar kita berhati-hati dalam memilih teman.

Rasulullah SAW bersabda:

 الرَّجُلُ عَلَى دِينِ خَلِيلِهِ فَلْيَنْظُرْ أَحَدُكُمْ مَنْ يُخَالِلُ

Artinya: “Seseorang itu tergantung pada agama temannya. Oleh karena itu, salah satu di antara kalian hendaknya memperhatikan siapa yang dia jadikan teman.” (HR. Abu Dawud, At-Tirmidzi, dan Ahmad).

Di bawah ini, adalah wasiat Imam Ali Zainal Abidin kepada anaknya. Isi wasiat Imam Ali Zainal Abidin berkaitan dengan pertemanan. Wasiat Imam Ali Zainal Abidin ini, diabadikan oleh Imam Ibnu Katsir dalam karyanya Al-Bidayah Wan Nihayah (Juz, 9 Hlm.123) Adapun wasiat Imam Ali Zainal Abidin kepada anaknya, tertera sebagai berikut:

Pertama, janganlah dirimu berteman dengan orang fasik, karena sesungguhnya dia akan menjualmu dengan sesuap makanan atau lebih sedikit lagi dari hal itu yang dia belum memperolehnya.

Kedua, janganlah dirimu berteman dengan orang bakhil (pelit) karena sesungguhnya dia akan menelantarkanmu di dalam apa yang dia miliki, sedangkan dirimu sangat membutuhkannya.

Ketiga, janganlah dirimu berteman dengan seorang pembohong, karena sesungguhnya dia adalah seperti fatamorgana, dia membuat sesuatu yang jauh nampak dekat dihadapanmu, dan membuat sesuatu yang dekat nampak jauh dari dirimu.

Baca juga:  Rambu-Rambu dalam Menyebarkan Ilmu Hakikat dan Makrifat

Keempat, janganlah dirimu berteman dengan orang yang bodoh, karena sesungguhnya dia akan memanfaatkanmu (karena kebodohannya) dan pada akhirnya dia akan menyengsarakanmu.

Kelima, dan jangan pula berteman dengan orang yang suka memutuskan tali silaturrahmi (tali persaudaraan) karena dia adalah orang yang mendapat laknat Allah. Allah SWT berfirman:

فَهَلْ عَسَيْتُمْ إِنْ تَوَلَّيْتُمْ أَنْ تُفْسِدُوا فِي الْأَرْضِ وَتُقَطِّعُوا أَرْحَامَكُمْ أُولَئِكَ الَّذِينَ لَعَنَهُمُ اللَّهُ فَأَصَمَّهُمْ وَأَعْمَى أَبْصَارَهُمْ

Artinya: “Maka apakah kiranya jika kamu berkuasa akan membuat kerusakan di muka bumi dan memutuskan hubungan kekeluargaan? Mereka itulah orang-orang yang dilaknati Allah swt, maka Allah swt menulikan telinga mereka dan membutakan penglihatan mereka.” (Q.S Muhammad :22-23)

Teman yang buruk perangainya hanya akan mendatangkan keburukan kepada kita, atau kita mendapatkan keburukan darinya. Atau paling tidak kita mendapat imbas dari keburukannya.

Oleh karena itu, lima wasiat Imam Ali Zainal Abidin kepada anaknya di atas, menjadi peringatan kepada kita untuk selalu berhati-hati dalam  mencari teman. Karena karakter dan kebiasaan seseorang terkadang dipengaruhi oleh orang-orang yang menemaninya. Wallahu A’lam Bissawab.

Katalog Buku Alif.ID
Apa Reaksi Anda?
Bangga
0
Ingin Tahu
0
Senang
1
Terhibur
0
Terinspirasi
0
Terkejut
0
Lihat Komentar (0)

Komentari

Scroll To Top