Sedang Membaca
Ulama Banjar (149): Prof. Dr. H. Artani Hasbi
Redaksi
Penulis Kolom

Redaksi Alif.ID - Berkeislaman dalam Kebudayaan

Ulama Banjar (149): Prof. Dr. H. Artani Hasbi

Prof. Dr. H. Artani Hasbi

(L. 17 Juli 1946)

Prof. Dr. H. Artani Hasbi, kelahiran Amuntai 17 Juli 1946 pernah menjabat sebagai Kepala Kantor Wilayah Departemen Agama Propinsi Kalimantan Selatan. Dalam masa kepemimpinannya, salah satu tugas berat yang dipikulkan di atas pundaknya, adalah memperjuangkan terwujudnya embarkasi haji di Kalimantan Selatan.

Pendidikan formal Artani dimulai dari Sekolah Rakyat Negeri 6 Tahun di Babirik (1959), PGAP 4 tahun di Amuntai (1963) dan PGA 6 tahun di Amuntai (1965), Bakaleureat Fakultas Ushuluddin IAIN Antasari Amuntai (1969) Sarjana muda Fakultas Ushuluddin IAIN Sunan Ampel Surabaya (1970). Pendidikan Sarjana Lengkap diperolehnya di Fakultas Ushuluddin IAIN Sunan Ampel Surabaya (1974). Dirasat-Ulya Universitas Al-Azhar kairo Mesir (1976-1977), serta pendidikan Pasca sarjana (S-3) diselesaikannya di IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta (1999). Perjalanan studinya yang cukup panjang, telah menempa dirinya menjadi akademisi yang handal. Sebelumnya ia sempat mondok di Ponpes Rakha Amuntai.

Selain pendidikan formal yang dia dapatkan, Artani mengikuti pula pelatihan/lokakarya Dosen Agama Islam di PTN se Indonesia (1981), Pelatihan Penelitian Pendidikan dan Ilmu Sosial di IKIP Surabaya (1990), Penataran Kewaspadaan Nasional bagi Eselon I di Jakarta (1993), Pelatihan peningkatan Mutu Aparatur IAIN se-Indonesia (1995), Penataran P4 Nasional/Manggala BP. 7 di Istana Bogor (1996), Comparative Study on Education Policy and Planning Program Internasional Teacher Education Faculty of Education Simon Fraser Canada (2001), Diklatpim II LAN di Jakarta (2002) dan Pentaloka Pejabat eselon II Departemen Agama RI di Bogor (2005).

Artani Hasbi memulai karirnya sebagai guru PGAN 6 Tahun Rasyidiyah Khalidiyah di Amuntai (1965-1966) kemudian menjadi guru SP. IAIN Sunan Ampel di Surabaya (1970-1974). Ketika berada di Mesir, orang Babirik ini menjadi Local Staf pada KBRI Kairo Mesir (1976-1978). Sejak aktif sebagai dosen Ushuluddin IAIN Sunan Ampel Surabaya tahun 1979 dia sempat dipercaya menjadi Wakil Ketua Akademik Advisor (1984-1990), Ketua Badan Praktikum (1985-1990), Pembantu Dekan I Bidang Akademik (1993-1994), Dekan Fakultas Ushuluddin (1994-1997). Selain itu Artani juga memperoleh kepercayaan menjadi Sekretaris Senat IAIN (1995-1997) dan sebagai Dosen Pasca Sarjana IAIN Sunan Ampel Surabaya (2000). Demikian juga menjadi Dosen Luar Biasa Pasca Sarjana IAIN Antasari Banjarmasin (2001-2002) serta sebagai Kepala Kantor Wilayah Departemen Agama Propinsi Kalimantan Selatan (2001-2006).

Baca juga:  Hikayat Walisongo (7): Kanjeng Sunan Kalijaga, Wayang dan New Media  

Ada pengalaman menarik dari pribadi Artani Hasbi, yakni keterlibatannya mengajar di luar lingkungan IAIN, diantaranya sebagai dosen Luar Biasa Universitas Airlangga Surabaya dalam mata kuliah Agama Islam pada Fakultas Kedokteran Umum, Fakultas Kedokteran gigi, Fakultas Kedokteran Hewan, Fakultas Farmasi, fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (1981-1986).

Begitu juga sebagai dosen Luar Biasa Universitas Sunan Giri (UNSUR/UNNU) Surabaya dalam mata kuliah Agama Islam dan ilmu Tauhid/Akhlak pada fakultas Teknik, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik dan Fakultas Tarbiyah (1982-1986). Selain itu sebagai Dosen Luar Biasa Universitas Darul Ulum Jombang dalam mata kuliah SPPI dan ilmu kalam/tasawuf pada Fakultas Ushuluddin (1993-1997).

Setidaknya ada 14 karya ilmiah yang sudah dipublikasi yakni baik buruk, benar salah “Bahasa Utama falsafat Akhlak”, Putra Nusantara Surabaya (1982), Petunjuk Praktis Mendekatkan Diri Kepada Allah, Bina ilmu Surabaya (1985), Membentuk pribadi Muslim I, Bina Ilmu Surabaya (1987), Bunga Rampai dari Timur tengah, Bina ilmu Surabaya (1988), Membentuk Pribadi muslim II, Bina Ilmu Surabaya ((1989), Filsafah tasawuf, Putra Nusantara Surabaya (1990), Citra Pribadi Muslim (Kajian tentang Etos Kerja), Ukhuwah Press sidoarjo (1995), Musyawarah Menurut Islam, Konsep dan Praktek, Disertasi (1999), Musyawarah dan Demokrasi, Analisa konseptual Aplikatif dalam Lintasan Sejarah Pemikiran Politik Islam, Putra Nusantara Surabaya (2000), Kebebasan Bermusyawarah, Artikel ilmiah Jurnal IAIN Sunan Ampel Surabaya (Maret 2000), Musyawarah Menurut Islam (Analisa tentang Musyawarah dan Demokrasi), Artikel Ilmiah Jurnal Akademika Program Pasca Sarjana Sunan Ampel Surabaya (April 2000), Musyawarah dan Demokrasi, dalam Bahasa Agama dan Politik, Artikel Ilmiah Harian Pagi Surya Surabaya (Juli 2000), Demokrasi dalam Perspektif Alquran, Orasi Ilmiah Stadium General Pembukaan Kuliah Tahun Akademik 2000/2001 IAIN Antasari Banjarmasin (September 2000).

Baca juga:  Djamaluddin Malik di Tengah Gejolak Pertentangan Kebudayaan

Selain itu, tidak kurang dari 28 makalah seminar dan pidato ilmiah yang disusun oleh Artani Hasbi dalam kiprahnya sebagai dosen, Dekan, dosen Luar Biasa, Dosen Pasca Sarjana, maupun dalam kedudukannya sebagai Kepala Kantor Wilayah Departemen Agama Propinsi Kalimantan Selatan yang disampaikannya dalam berbagai forum ilmiah yang diadakan di Surabaya, Jombang, Nganjuk, Yogyakarta, Bandung, Medan dan Jakarta. Hingga di berbagai kota di provinsi tanah kelahirannya sendiri yakni di Amuntai, Martapura, Banjarbaru dan Banjarmasin.

Bila dilihat dalam pengalamnya dalam berorganisasi, sejak usia muda Artani memang sudah dipercaya menjadi Ketua Umum IPKB (Ikatan Pelajar Kecamatan Babirik) (1961-1964). Setelah itu berturut-turut menjadi Wakil Bendahara IPNU Cabang Amuntai (1964-1966), Wakil Ketua Senat mahasiswa Fakultas Ushuluddin Amuntai (1967-1968), Sekretaris Kwarcab pramuka HSU (1967-1969). Sekretaris HIQMI-Himpunan Qori Mahasisiwa Indonesia (1967-1969), Sekretaris KAMI-Kesatuan Aksi Mahasiswa (1967-1969), Sekretaris I-PMII Amuntai (1968-1969), Ketua Badan Research mahasiswa Fakultas Ushuluddin Surabaya (1972-1974), Staf Redaksi Buletin Mahasiswa-HUT PPI Mesir (1976). Sekretaris Yatasan Putera Nusantara Surabaya (1980-1985), Ketua Yayasan Putera Nusantara (1986-sekarang), Wakil Ketua Korpri Fak. Ushuluddin Surabaya (1993-1994), Penanggung Jawab Korpri Fak. Ushuluddin dan Wakil Ketua Korpri Unit IAIN Sunan Ampel Surabaya (1994-1997), Direktur LSM el-KAHFI (Lembaga Kajian Agama, Hukum dan Filsafat) Surabaya (1999) dan Anggota ISNU (Ikatan Sarjana Nahdatul Ulama) Surabaya (2000) serta Rais Syuriah PB. NU (2005-2009).

Baca juga:  Dakwah Lembut Habib Nusantara (1): Quraish Shihab dan Pesan Kebijaksanaan Al-Qur'an

Artani Hasbi putra dari H. Syamsul Bahri dan Hj. Basrah ini memiliki motto hidup yang hakiki adalah berjihad, berijtihad, dan mujahadah. Dengan motto itulah ia seolah tanpa beban dalam menjalankan hidup ini. Kebahagiaan menyertai hidup Artani Hasbi yang mempersunting Prof. Dr. Hj. Zaitunah Subhan (Dosen IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta Staf Ahli Menteri Pemberdayaan Perempuan RI). Ia dikaruniai tiga orang putera yaitu Moh. Miftahul Hidayat, S. Ag., M. Si. ; Agus Nilmada Azmi, S. Ag., M. Sc dan dr. H. Ahmad Azwar Habibi.

Kebahagiaan hidup tokoh ini semakin lengkap setelah menerima Penghargaan Satya Lencana Karya Satya 30 Tahun dari Presiden RI, Piagam Donor Darah PMI 15 kali, Piagam Donor darah PMI 30 kali, dan Piagam Donor PMI 50 Kali dan Piagam Anugerah Embarkasi Haji Propinsi Kalimantan Selatan.

Sekarang, pria yang sudah meraih gelar akademik tertinggi sebagai Professor ini aktif mengajar di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan tinggal di Komplek Ciputat Molek dekat Kampus UIN Syarif Hidayatullah bersama keluarganya.

Sumber Naskah: Tim Penulis LP2M UIN Antasari Banjarmasin dan MUI Provinsi Kalimantan Selatan.

Katalog Buku Alif.ID
Apa Reaksi Anda?
Bangga
0
Ingin Tahu
0
Senang
0
Terhibur
0
Terinspirasi
0
Terkejut
0
Lihat Komentar (0)

Komentari

Scroll To Top