Living Al-Qur’an dan Pesan Kemanusiaan

Alhamdulillah, sajian khusus kembali hadir di tengah kita. Tidak terasa, saat ini sajian khusus memasuki edisi ke-13. Bagi redaksi, sajian khusus sudah menjadi makanan pelengkap di setiap minggunya. Bila tidak ada, terasa ambyar hidup ini.

Kali ini, redaksi mengangkat tema “Living Al-Qur’an dan Pesan Kemanusiaan”. Istilah living Al-Qur’an, oleh sebagian orang memang masih terdengar asing. Karena istilah ini hanya dipopulerkan dalam ruang-ruang akademik, terutama di perguruan tinggi yang berbasiskan Islam (PTAIN).

Dalam memahami living Al-Qur’an, mudahnya adalah bagaimana sih cara kita menghidupkan kembali semangat dari kandungan isi Al-Qur’an? Kira-kira, sejak Al-Qur’an diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW hingga sekarang ini, seperti apa sih masyarakat memahami isinya? Dari bahasanya yang melangit, menuju realitas yang membumi. Dari kalam Tuhan yang tak terjamah (bila harfin wala shoutin), menuju pesan-pesan kemanusiaan yang memerdekakan. Sehingga ia menjadi mukjizat yang hidup melintasi zaman.

Pada kesempatan ini, M. Amruddin Latif, mahasiswa S3 Prodi Studi Islam, di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta—yang juga pakar ilmu-ilmu keislaman, ia akan menyajikan esai-esai menarik seputar fakta dan sejarah terkait living Al-Qur’an dari masa ke masa.

AlifID sangat senang menyajikan esai-esai ini. Karena bertepatan dengan bulan suci Ramadan dan menyambut peristiwa bersejarah bagi peradaban umat manusia, yakni peringatan nuzulul qur’an.

Terima kasih dan hormat buat penulisnya yang sudah menyiapkan hidangan lezat ini. Redaksi menyajikan masakan ini, bagi para pembaca yang budiman, silakan menikmati. Semoga berfaedah…

Selamat menjalankan Ibadah Ramadan dan Salam takzim dari redaksi..