Sedang Membaca
Khutbah Jumat: Jihad Melawan Hoax
Noor Sholeh
Penulis Kolom

Penulis pernah mengajar di SMKN 2 Jepara, dan mengabdi di Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI) Kabupaten Jepara. Pernah juga diamanahi menjadi Ketua MWC NU Kota Jepara. Kolom Khutbah Jumat adalah kumpulan naskah-naskah yang pernah disampaikan oleh almarhum dalam mimbar Jumat. Naskah itu kini diketik ulang supaya bermanfaat dan menjadi amal jariyah yang terus mengalir. Lahu-alfaatihah..

Khutbah Jumat: Jihad Melawan Hoax

Hadirin sidang Jumat yang berbahagia

Saat ini di belahan bumi wilayah Armenia telah terjadi pertempuran antara pasukan Azerbaijan dan kelompok separatis dukungan Armenia di Nagorno-Karabakh. Berita terbaru yang dirilis Harian Kompas, dalam pertempuran sengit  itu sudah menelan 100 orang, termasuk warga sipil. Belum lagi material dan ongkos perang yang ditaksir puluhan juta dollar AS (Kompas 1/10)

Di setiap perang, tentu lebih banyak madharatnya dibanding manfaatnya. Nyawa melayang sia-sia, dan material yang seharusnya bisa dimanfaatkan untuk melakukan kebaikan. Peristiwa tersebut tentu menjadi sentilan buat kita semua, bangsa Indonesia.

Di negara sana, banyak para penguasa yang gelap hatinya, demi mempertahankan kekuasaannya mereka mengabaikan rasa kemanusiaan. Dengan dalih agama dan kepentingan politiknya, mereka menghalalkan darah sesama manusia. Padahal, agama sendiri mengajarkan kita supaya menghargai dan memanusiakan manusia.

Bahkan Allah Swt berfirman dalam QS. Al-Isra’ ayat 70.

وَلَقَدْ كَرَّمْنَا بَنِي آدَمَ وَحَمَلْنَاهُمْ فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ

Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam, Kami angkut mereka di daratan dan di lautan

وَرَزَقْنَاهُمْ مِنَ الطَّيِّبَاتِ وَفَضَّلْنَاهُمْ عَلَى كَثِيرٍ مِمَّنْ خَلَقْنَا تَفْضِيلا

Kami beri mereka rezeki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan.

Baca juga:  Masjid Agung Sang Cipta Rasa, Monumen Penghormatan pada Tradisi

Ayat di atas mengandung sebuah pesan, bahwa memuliakan manusia, berarti memuliakan penciptanya. Merendahkan dan menistakan manusia berarti merendahkan dan menistakan penciptanya.

Hadirin Sidang Jumat yang berbahagia

Oleh sebab itu, kita patut bersyukur sebagai bangsa yang plural, beragam, yang terdiri dari banyak suku, etnis, ras, dan agama yang berbeda-beda, dapat menjaga tali persaudaraan dengan baik.

Karena bangsa kita memang diciptakan dengan penuh keragaman. Hal ini sebagaimana firman Allah SWT dalam QS. Al-Hujurat ayat 13.

يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَاكُمْ مِنْ ذَكَرٍ وَأُنْثَى وَجَعَلْنَاكُمْ شُعُوبًا وَقَبَائِلَ لِتَعَارَفُوا

Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal mengenal.

إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ

Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.

Oleh karenanya, umat Islam di Indonesia semestinya harus bersatu, tidak hanya kepada sesama yang Muslim, tetapi juga yang Non Muslim. Kita harus sadar bahwa kita adalah bangsa Indonesia. Negara yang menghargai perbedaan.

Saat ini, seperti yang kita rasakan bersama, di media sosial, banyak orang yang menyebarkan berita yang tidak benar. Berita hoax diproduksi untuk memecah belah bangsa. Saat ini orang lebih suka membagikan berita tanpa melakukan tabayun, klarifikasi. Yang akhirnya, berita fitnah tersebar di mana-mana. Oleh sebab itu, jihad yang paling besar saat ini adalah jihad melawan hoax. Kita belajar menjadi masyarakat digital yang cerdas. Tidak asal membagikan berita, namun juga mengklarifikasi kebenaran dan validitas kabar yang kita terima.

Baca juga:  Masjid Bintang Mas, Perpaduan Arsitektur Dua Kultur

Allah Swt sendiri memperingatkan bahaya berita hoax di dalam QS. Al-Hujurat ayat 6

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنْ جَاءَكُمْ فَاسِقٌ بِنَبَإٍ فَتَبَيَّنُوا

Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti

أَنْ تُصِيبُوا قَوْمًا بِجَهَالَةٍ فَتُصْبِحُوا عَلَى مَا فَعَلْتُمْ نَادِمِينَ

agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu.

Dengan demikian, harapan terbesar kita sebagai bangsa Indonesia adalah saling menjaga persatuan, memupuk kerukunan, serta menciptakan perdamaian baik di dunia sosial media maupun di lingkungan sosial masyarakat. Semoga kita mampu menjadi pribadi yang ramah dan toleran yang bisa menjadi tauladan masyarakat sekitar. Amin ya rabbal ‘alamin.

Katalog Buku Alif.ID
Apa Reaksi Anda?
Bangga
0
Ingin Tahu
0
Senang
0
Terhibur
0
Terinspirasi
0
Terkejut
0
Lihat Komentar (0)

Komentari

Scroll To Top