Sedang Membaca
Sufi Perempuan: Hafshah dari Bashrah
Muhammad Iqbal
Penulis Kolom

Muhammad Iqbal. Sejarawan. Dosen Prodi Sejarah Peradaban Islam IAIN Palangka Raya. Editor Penerbit Marjin Kiri. Menulis dua buku: Tahun-tahun yang Menentukan Wajah Timur (Yogyakarta: EA Books, 2019), dan Menyulut Api di Padang Ilalang: Pidato Politik Sukarno di Amuntai, 27 Januari 1953 (Yogyakarta: Tanda Baca, 2021).

Sufi Perempuan: Hafshah dari Bashrah

basmalah

Hafshah adalah salah seorang perempuan ahli ibadah dari Bashrah. Seperti halnya saudaranya, ia adalah spesialis dalam seluk-beluk kezuhudan dan kehati-hatian (wara’).

Syahdan, ia memiliki tanda-tanda kewalian dan kekeramatan. Menurut Abu ‘Abdurrahman as-Sulami, Muhammad ibn Thahir al-Waziri meriwayatkan dari al-Husayn ibn Muhammad bin Ishaq melalui Sa’id ibn ‘Utsman al-Hannath dari Baghdad melalui Sayyar ibn Hatim, bahwa Hisyam ibn Hassan menuturkan:

Hafshah bin Sirin biasa menyalakan lampu di malam hari dan selanjutnya berdiri untuk sembahyang di tempat sembahyangnya. Terkadang, lampunya mati, tetapi rumahnya tetap terang benderang hingga fajar menyapa bumi.

Sumber: Abu ‘Abdurrahman as-Sulami, Early Sufi Women (Fons Vitae, Louisville, Kentucky, USA, 1999). Dialihbahasakan oleh Rkia F. Cornell, dari kitab Dzikr an-Naswah al-Muta’abbidat ash-Shufiyat.

Baca juga:  Bisyr dan Kisah Mistik di Balik Kaki Telanjangnya
Katalog Buku Alif.ID
Apa Reaksi Anda?
Bangga
1
Ingin Tahu
1
Senang
1
Terhibur
0
Terinspirasi
0
Terkejut
0
Lihat Komentar (1)

Komentari

Scroll To Top