Ini adalah kitab berjudul al-Iksir fi Tarjamah ‘Ilm al-Tafsir karangan seorang ulama Nusantara asal Rembang (Jawa Tengah), yaitu KH. Bisri Musthafa (w. 1987) yang juga ayah dari Rois Syuriah PBNU KH. Musthafa Bisri.
Kitab ini berisi kajian kaidah-kaidah ilmu tafsir al-Qur’an (‘ilm al-tafsir) yang ditulis dalam bahasa Jawa aksara Arab (Pegon). Karya ini sekaligus merupakan terjemahan dan penjelasan berbahasa Jawa atas teks puisi (nazham) Manzhumah al-Tafsir karangan Syaikh ‘Abd al-‘Aziz b. ‘Ali al-Zamzami al-Makki (w. 963 H/ 1556 M).
Dalam kolofon, dikatakan jika kitab al-Iksir ini diselesaikan penulisannya oleh KH. Bisri Musthafa di kota Rembang pada tanggal 8 Shafar tahun 1380 Hijri (bertepatan dengan 1 Agustus 1960 Masehi). Kitab ini lalu dicetak oleh percetakan Karya Toha Putra Semarang.
Dalam muqaddimahnya, KH. Bisri menyinggung jika ia menuliskan karya al-Iksir ini setelah beliau merampungkan karya sebelumnya, yaitu al-Awzad al-Musthafawiyyah fi Tarjamah al-Manzhumah al-Baiquniyyah dalam bidang kajian kaidah-kaidah ilmu musthalah hadits. KH. Bisri menulis:
أما بعد. ساءسمفون ايفون نرجمة منظومة البيقوني ساكد رمفوغ كاولا كارف سرطا سمفون ساكد كاتولار2اكن داتغ فاراميترا اغكغ سامي امبتاهاكن، منوغكا كغكي كنديغانيفون، ساءمنيكا كاولا سكاهاكن ترجمة نظم علم التفسير تأليفيفون العلامة الشيخ عبد العزيز الزمزمي المكي المتوفى سنة 963.
(Amma ba’du. Sak sampunipun nerjemah Manzhumah al-Baiquni saged rampung kaula karep sertha sampun saged katular-tularan dhateng para mitra ingkang sami ambetahaken, minongko kangge gandenganipun, sak menika kaula segahaken terjemah Nazham al-Tafsir ta’lif-ipun al-‘Allamah Syaikh ‘Abd al-‘Aziz al-Zamzami al-Makki al-mutawaffa sanat 963/ Setelah menerjemah Manzhumah al-Baiquni [dalam bidang kaidah ilmu hadits] dapat diselesaikan, saya hendak menyuguhkan kepada para mitra yang juga memerlukan, itung-itung sebagai gandengan terjemah tersebut, yaitu saya suguhkan terjemah Nazham al-Tafsir karangan Syaikh al-Zamzai yang wafat tahun 963).
Disinggung oleh KH. Bisri, bahwa dirinya didorong oleh nasehat salah satu koleganya, yaitu KH. Zainal Abdidin dari Banyu Urip Alit, Pekalongan (Jawa Tengah), agar dapat menerjemahkan dan memberikan penjelasan dalam bahasa Jawa beraksara Arab atas teks puisi Nazham al-Tafsir tersebut.
Dalam menerjemahkan dan mensyarah teks Manzhumah al-Tafsir karya al-Zamzami ini, KH. Bisri Musthafa merujuk pada beberapa sumber otoritatif dalam bidang kajian ilmu tafsir. Beliau menulis:
وونديني بهان2 اغكغ الفقير اغكي نرجماهاكن نظم علم التفسير منيكا، اغ انتاويسفون اغكيه منيكا:
كتاب علم التفسير تأليف العلامة الشيخ جلال الدين السيوطي (كتاب اصل ايفون نظم منيكا)، منهج التيسير تأليف العلامة الشيخ محمد أسعد البوقيسي، الاتقان في علوم القرآن تأليف العلامة الشيخ جلال الدين السيوطي، سراج القارئ المبتدئ وتذكار المقرئ المنتهي للشيخ الإمام العالم أبي محمد قاسم المشهور بالشاطبي، غيث النفع في القراءات السبع للعلامة الإمام علي النوري الصفاقسي، فتح الرحمن لطالب آيات القرآن للشيخ العلامة فيض الله بن موسى علمي زاده الحسني، لن سانيس2 ايفون.
(Wondene bahan-bahan ingkang alfaqir angge nerjemahaken nazham al-tafsir menika ing antawisipun inggih menika: kitab ‘Ilm al-Tafsir karangan Syaikh Jalal al-Din al-Suyuthi [kitab asalipun nazham menika), Mahya’ al-Taisir karangan Syaikh Muhammad As’ad Bugis, al-Itqan fi ‘Ulum al-Qur’an karangan Syaikh Jalal al-Din al-Suyuthi, Siraj al-Qari al-Mubtadi wa Tidzkar al-Muqri al-Muntahi karangan Imam Abu Muhammad Qasim yang masyhur dengan Imam Syathibi, Ghaits al-Naf’ fi al-Qira’at al-Sab’ karangan Syaikh ‘Ali al-Nuri al-Shafaqasi, Fath al-Rahman li Thalab Ayat al-Qur’an karangan Syaikh Faidhullah b. Musa ‘Ilmi Zadah al-Hasani, lan saliyan-liyanipun).
Sebagaimana diinformasikan oleh KH. Bisri, bahwa teks puisi Manzhumah al-Tafsir karya al-Zamzami merupakan penggubahan karya berbentuk puisi dari kitab ‘Ilm al-Tafsir yang berbentuk prosa karangan al-Suyuthi (w. 911 H/ 1505 M).
Terdapat informasi menarik lainnya yang disampaikan oleh KH. Bisri terkait salah satu rujukan yang beliau gunakan, yaitu kitab Mahya’ al-Taisir fi ‘Ilm al-Tafsir karangan seorang ulama Nusantara yang lama bermukim di Makkah, yaitu Syaikh Muhammad As’ad Bugis (w. 1952). Syaikh As’ad Bugis terhitung sebagai salah satu kunci utama jaringan intelektual ulama Sulawesi-Nusantara-Timur Tengah di awal abad ke-20 yang juga pendiri dari Jam’iyyah As’adiyyah, salah satu organisasi keislaman berhaluan Aswaja di Sulawesi, juga pendiri Pesantren As’adiyyah yang terletak di Wajo, Sulawesi Selatan.
Kitab al-Iksir karangan KH. Bisri Musthafa Rembang ini berkerabat dengan kitab Nahj al-Taisir fi Syarh Nazham al-Tafsir karangan Syaikh Muhsin b. ‘Ali al-Musawa al-Falambani tsumma al-Makki (Syaikh Muhsin Musawa Palembang, w. 1354 H/ 1936 M), seorang ulama besar Makkah asal Palembang yang juga pendiri Madrasah Dar al-‘Ulum al-Didniyyah di Makkah. Kitab Nahj al-Taisir karya al-Falambani tersebut merupakan syarah berbahasa Arab atas teks Nazham al-Tafsir karya al-Zamzami. Kitab Nahj al-Taisir tersebut kemudian di-hasyiah (komentar atas komentar atau penjelasan panjang) oleh murid al-Falambani, yaitu Syaikh’Alawi b. ‘Abbas al-Maliki al-Makki (w. 1391 H/ 1971 M). Hasyiah tersebut ditulis pada tahun 1380 H (1960 M) dan berjudul Faidh al-Khabir wa Khullashah al-Taqrir ‘ala Nahj al-Taisir.
Bandung, April 2018
https://alamirfoundations.wordpress.com website yang berisi berbagai macam buku dan kitab berbahasa arab, termasuk salah satu buku toeri pembelajaran kitab kiuning cepat dan tepat bernama Musyawarah kitab Kuning Thoriqoh (MKKT). Silakan buka website ini dan baca dengan saksama Insya Allah bermanfaat.