Alifuru adalah suku kuno di Maluku yang menjadi induk dari banyak suku-suku yang ada sekarang. Menurut seorang kawan yang juga bagian dari Alifuru, pulau Seram merupakan tempat tinggal Alifuru kuno.
Alifuru membangun tata hidupnya dengan fondasi filsafat yang luar biasa indahnya. Esatana; Esalala; dan Esaaman: hubungan manusia dengan Tuhan; hubungan manusia dengan manusia; dan hubungan manusia dengan alam.
Filsafat ini melahirkan masyarakat yang terbuka. Alifuru telah banyak bergaul dengan berbagai budaya dari belahan penjuru: Arab, Gujarat, Eropa, Aceh, Jawa, dan lain sebagainya. Meski telah bergaul dengan berbagai budaya, semua sepakat “katong”, kami, adalah Maluku.
Filsafat ini juga melahirkan keindahan-keindahan. Laut, gunung, danau, dan ritual alamnya–semua–indah dan tetap terjaga indah. Musik-musik yang indah di negara kita banyak lahir dari sini. Harvey Malaiholo, Brury Marantika, dan Glend Fredly lahir di pulau ini.
Islam datang di Maluku sudah sejak lama sekali. Mushaf tertua di Nusantara ditemukan di kepulauan ini. Islam datang tidak hendak mengubah, apalagi merusak, hal-hal yang indah ini. Islam datang untuk menyempurnakannya.
Sepulang dari sana, di sana tanggal 22-24 Februari, saya membawa banyak hal, belajar banyak hal: geografis, suku, etnis, bahasa, seni, laut, gunung, makanan, bahasa tubuh, dan tak lupa keislaman yang begitu kaya. Terima kasih Alifuru.