Di dalam Kitab Minanul Kubra karya Imam Sya’rani disebutkan ada ulama yang rajin salat Tahajjud. Tetapi setiap gagal tahajjud karena tak bangun malam, beliau menangis. Hingga akhirnya ulama tersebut bermunajat kepada Allah.
“Ya Allah kenapa saya tak mampu tahajjud. Mengapa saya tak mampu tahajjud.”
“Kamu ini ulama kok bodoh.”
“Bodoh bagaimana ya Allah?” tanya ulama.
“Kamu tahu siapa yang menakdirkanmu tidur?”
“Panjenengan, Gusti.”
“Yang menakdirkanmu bangun siapa?”
“Panjenengan, Gusti.”
“Ya sudah anggap saja semua ini adalah karena takdirku. Bukan kehendak setan sebagaimana anggapanmu. Pokoknya kamu ini ridha saja kepada-Ku. Beres.”
Jadi, mampu tahajjud itu kehendak Allah. Tidak bisa tahajjud juga kehendak Allah. Pokoknya tidak maksiat insya Allah selamat.