Sedang Membaca
Ulama Banjar (52): KH. Hasyim bin H. Jahri
Redaksi
Penulis Kolom

Redaksi Alif.ID - Berkeislaman dalam Kebudayaan

Ulama Banjar (52): KH. Hasyim bin H. Jahri

Kh. Hasyim

(L. diperkirakan 1915 – W. 1974)

Sewaktu kecil beliau belajar di Desa Panyiuran dan sekitarnya dan setelah dewasa mulai belajar dengan Tuan Guru Haji Mayasin Nagara dan Tuan Guru H. Abdul Wahab. Mengaji disekitar Desa Pasungkan, Nagara. juga berguru dengan seorang Tuan Guru di daerah Kalayan, Banjarmasin.

Setelah itu melanjutkan belajar ke Makkah Saudi Arabia dan berguru antara lain dengan : Syekh Abdul Qadir Al-Mandailing, Syaikh Ahmad Riduan Al-Madani. Dan mendapatkan ijazah sanad Dalaillul Khairat dari beliau, juga berguru dengan yang lainnya. Di Makkah beliau belajar kurang lebih 9 tahun.

Kawan-kawan tuan guru sewaktu belajar di Makkah antara lain :

  1. Tuan Guru Haji Ahmad (Nagara)
  2. Tuan Guru Haji Abdul Wahab (Tembilahan)
  3. Tuan Guru Haji Mahfudz (Pemangkih)
  4. Tuan Guru Haji Salman Mulia (Martapura)
  5. Tuan Guru Haji Salman Jalil (Martapura)
  6. Tuan Guru Haji Basri Lampur (Alabio)
  7. Tuan Guru Haji Ahmad (Libaru-Barabai).

Setelah kembali dari Saudi, berkiprah dakwah keagamaan mengisi pengajian undangan, dan membuka pelajaran kitab-kitab di rumah, dan membuka takhasus (Sistem Khalaqah).

Bersama Tuan Guru Haji Ahmad Nagara sekitar tahun 1967 di Desa Panyiuran dengan murid-murid yang datang dari Danau Panggang, Bitin, Rantau Bujur, Pemangkih, Kasarangan. Durian Gantang, dan lain-lain.

Baca juga:  Ulama Banjar (159): KH. Jarkasyi Hasbi

Karena dedikasi dan loyalitasnya terhadap kaum nahdliyin maka beliau terpilih sebagai Ketua Nahdlatul Ulama (NU) kabupaten Hulu Sungai Utara, sampai beliau wafat.

Beliau meninggalkan seorang istri bernama Salbiah yang bersaudara dengan istri Dr. KH. Idham Khalid. Ada beberapa orang anak Tuan Guru Haji Ahmad, yaitu sebagai berikut: Shalehah,    Ahmad Saukani, Haji Muhammad Ridha Hasyim, Rughayah, Hajjah Muhibbah, Hj. Noor Sa’adah (istri dari KH. Noor Salim Safran, Lc.)

Tuan guru Haji Hasyim bin H. Jahrilahir kurang lebih tahun 1915 dan meninggal pada tahun 1974. Gagasan-gagasan beliau antara lain menyatukan ulama-ulama yang ada di Hulu Sungai Utara, menyikapi aliran-aliran sesat, dan bahsul Masa’il, serta pembahasan-pembahasan kitab kuning. Beliau juga aktif berdagang, sekalipun tidak ditangani sendiri.

Sumber Naskah: Tim Penulis LP2M UIN Antasari Banjarmasin dan MUI Provinsi Kalimantan Selatan.

Katalog Buku Alif.ID
Apa Reaksi Anda?
Bangga
0
Ingin Tahu
0
Senang
0
Terhibur
0
Terinspirasi
0
Terkejut
0
Lihat Komentar (0)

Komentari

Scroll To Top