Sebagai umat Islam di Indonesia, pernah nggak kita mengucapkan selamat Natal kepada saudara kita –yang kebetulan kita mempunyai saudara atau sahabat yang beragama Nasrani–dengan ucapan selamat dan doa kepadanya? Tentu wajar jika kita memberikan selamat bagi mereka yang tengah merayakan kelahiran dari sosok yang dicintainya.
Terlihat sangat sederhana, namun faktanya hal tersebut menjadi perdebatan panjang setiap tahun di media sosial, bukan?
Nah, sajian khusus edisi ke-97 ini kita akan membincangkan hal ihwal tentang perayaan dan tradisi Natal. Ditulis oleh tiga perempuan pegiat isu toleransi dan perdamaian. Mereka akan mengajak kita untuk berdiskusi terkait tradisi dan sejarah dari Natal itu sendiri.
Bukan sekadar ngomongin soal halal-haramnya mengucapkan Selamat Natal, namun lebih jauh lagi, yakni membahas tentang isu-isu kemanusiaan. Hal itulah yang lebih penting, dan semangat itu pula yang melatarbelakangi makna dari lahirnya Nabi Isa Al-Masih ‘alaihissalam. Memanusiakan manusia dan menjunjung tinggi hak-hak kemanusiaan.
Terima kasih kepada Mifta, Hasna, dan Dwi yang sudah mengisi ruang Sajian Khusus pekan ini dengan catatan yang sangat menarik. Semoga bermanfaat.
Akhirul kalam, selamat membaca!
Redaksi.