Sajian Khusus: Islam Banjar dan Politik

Urang Banjar sudah dikenal luas sebagai muslim yang taat. Fakta identitas Urang Banjar tersebut dapat dimaknai sebagai kabar baik, di mana geliat keberagamaan masyarakat Banjar yang sangat tinggi tersebut tentu menghadirkan wajah keislaman di mana-mana. Akan tetapi, geliat keberislaman begitu tinggi tersebut malah bisa jadi terjebak pada formalisme atau dipolitisasi oleh oknum-oknum penguasa politik jahat.

Islam di tanah Banjar hari ini memiliki warna yang cukup beragam, terlebih pasca kehadiran internet. Politik adalah warna dalam wajah Islam di tanah Banjar yang tak boleh disingkirkan begitu saja. Dalam perjumpaan antara politik dan Islam di tanah Banjar, kita bisa melihat model-model keberislaman baru di masyarakat Banjar, dan tidak selalu bermakna negatif.

Namun, di saat bersamaan, irisan politik dalam Islam di tanah Banjar juga rentan menjebak masyarakat “terikat” pada formalisme, sehingga rentan mendangkalkan unsur spiritual di dalamnya. Oleh sebab itu, rangkaian lima esai pendek ini mencoba mengulik bagaimana politik memainkan peran dalam Islam lokal, dalam hal ini Islam Banjar.

Sajian Khusus kali ini kita kedatangan tamu yang tak asing buat kita, Mas Supriansyah, beliau sudah empat kali ini mengisi kolom Sajian Khusus, dan membincang segala hal ihawal tentang keislaman Urang Banjar. Namun kali ini fokus tulisannya tentang pengaruh politik dan negara terhadap keislaman Urang Banjar. Terima kasih Mas Supri atas tulisan-tulisannya, semoga bermanfaat. Selamat membaca!

Redaksi.