Sedang Membaca
Menbud Fadli Zon: Wayang Bukan Sekadar Benda Budaya, Tapi Warisan Dunia yang Harus Dilestarikan
Redaksi
Penulis Kolom

Redaksi Alif.ID - Berkeislaman dalam Kebudayaan

Menbud Fadli Zon: Wayang Bukan Sekadar Benda Budaya, Tapi Warisan Dunia yang Harus Dilestarikan

Img 20241102 Wa0012

Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia mengapresiasi penyelenggaraan Hari Wayang Dunia (HWD) ke-10 yang digelar di Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta pada 1-3 November 2024.

Menteri Kebudayaan Fadli Zon menyatakan kebanggaannya atas dedikasi ISI Surakarta dalam menjaga dan mempromosikan wayang sebagai warisan budaya adiluhung Indonesia yang telah diakui oleh UNESCO sejak 2003 sebagai Masterpiece of the Oral and Intangible Heritage of Humanity.

Img 20241102 Wa0013
Fadli Zon, Menteri Kebudayaan RI, memberi sambutan

Dalam sambutannya, Fadli Zon menegaskan pentingnya wayang sebagai seni pertunjukan yang kaya akan nilai religius, etis, dan estetis, yang mencerminkan jati diri dan nilai-nilai luhur masyarakat Indonesia.

“Wayang adalah bagian dari warisan adiluhung yang telah mendunia. Wayang bukan sekadar tontonan, tetapi juga tuntunan yang penuh nilai-nilai luhur,” ujar Menteri Kebudayaan Fadli Zon, dalam siaran pers.

Fadli Zon juga menekankan bahwa wayang menyimpan makna yang dalam, mencerminkan kehidupan manusia yeng mencakup berbagai aspek, sehingga dapat menjadi simbol penting dalam pemahaman kehidupan.

“Wayang bukan hanya sekadar material culture seperti wayang kulit dan golek, tetapi juga intangible cultural heritage yang harus dijaga nilai-nilai di baliknya,” jelasnya.

Img 20241102 Wa0016

Dalam kesempatan ini, Menteri Kebudayaan mendorong para pelaku seni dan akademisi termasuk di ISI Surakarta untuk terus berinovasi dan beradaptasi dalam menghadapi tantangan era digital.

Baca juga:  "Sambat Sebut": "Duh Gusti...Trondholo!"

“Dengan berbagai inovasi, wayang semakin bisa diterima. Disamping memelihara pakem, kreasi-kreasi baru juga penting agar bisa diterima oleh masyarakat yang lebih luas, termasuk generasi muda, Gen Z ” terang Fadli.

Perayaan Hari Wayang Dunia X di ISI Surakarta ini diharapkan menjadi ajang refleksi sekaligus inspirasi bagi pengembangan wayang dan pelestarian ekosistemnya di tengah kemajuan zaman.

“Perayaan Hari Wayang Dunia X ini menjadi bukti komitmen ISI Surakarta dalam melestarikan dan mengembangkan wayang sebagai warisan budaya yang relevan di era digital,” ungkap I Nyoman Sukerna, Rektor ISI Surakarta.

“Dengan tema ‘Wayang Inovasi: Geliat Reka Cipta Wayang Untuk Kejayaan Negeri,’ kami berharap acara ini menginspirasi seniman dan masyarakat untuk terus berinovasi demi kejayaan budaya Indonesia.”

Pembukaan HWD X turut dihadiri oleh Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Aryo Mangkoenagoro X; Kanjeng Gusti Pangeran Haryo Adipati Dipokusumo; Gusti Kanjeng Ratu Timoer Rumbai Dewayani; budayawan, seniman, dan pemerhati wayang.

Perayaan Hari Wayang Dunia X di ISI Surakarta dilaksanakan pada tanggal 1-3 November 2023 dengan rangkaian kegiatan diantaranya ruwatan, pameran wayang, lomba mewarnai wayang, seminar, dan pergelaran wayang.

“Dengan adanya kegiatan seperti Hari Wayang Dunia ini, wayang akan semakin dikenal dan dihargai. Saya yakin, bangsa yang beradab adalah bangsa yang menghargai budayanya. Mari kita bangkitkan kembali kebudayaan Indonesia agar menjadi tuan di negeri sendiri sekaligus berkontribusi bagi peradaban dunia,” tegas Fadli. (*)

Baca juga:  Garut, Maju Berbudaya, Menangkal Intoleransi

 

Katalog Buku Alif.ID
Apa Reaksi Anda?
Bangga
0
Ingin Tahu
0
Senang
0
Terhibur
0
Terinspirasi
0
Terkejut
0
Scroll To Top