Sedang Membaca
Menag Ungkap Strategi Ungkit Kemandirian Pesantren
Redaksi
Penulis Kolom

Redaksi Alif.ID - Berkeislaman dalam Kebudayaan

Menag Ungkap Strategi Ungkit Kemandirian Pesantren

Whatsapp Image 2021 12 16 At 11.38.36

Jakarta (Kemenag) — Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas berharap mitra BUMN dan swasta berkolaborasi bersama pemerintah dengan menjadi bapak angkat dalam upaya mengungkit kemandirian ekonomi pondok pesantren di Indonesia.

Harapan ini disampaikan Gus Menteri saat membuka Pesantren Economic Forum yang mengusung tema Membangun Kemandirian Ekonomi Pesantren Melalui Kolaborasi Inc.

“Kita berharap kepada mitra BUMN dan swasta mau menjadi bapak angkat dalam mengungkit kemandirian dan ekonomi pondok pesantren. Kalau ini bisa konsisten, saya optimis pada waktunya pondok pesantren akan mampu menjadi penggerak sekaligus daya ungkit bagi ekonomi nasional sebagaimana yang diharapkan Presiden Joko Widodo,” kata Menag di Jakarta, Rabu (15/12/2021).

“Ini memerlukan kolaborasi dengan pengusaha. Forum ini hemat saya adalah berusaha untuk mendekatkan pondok pesantren dan pengusaha. Inysa Allah komitmen kita bersama untuk kemandirian pesantren akan terwujud,” sambung Menag.

Gelaran Pesantren Economic Forum ini dihadiri puluhan mitra BUMN, swasta dan pihak pengusaha. Tampak juga hadir Dirjen Pendidikan Islam, Direktur PD Pontren, Staf Ahli, Stafsus dan Tenaga Ahli serta perwakilan kementerian dan lembaga.

Ditambahkan Menag, pesantren mengemban misi utama yang tidak bisa dipisahkan. Yaitu, fungsi pendidikan, dakwah, dan pemberdayaan ekonomi.

“Nah dalam forum ini kita akan membahas fungsi pemberdayaan. Pendidikan dan dakwah itu diilustrasikan kolam kecil pesantren dan pemberdayaan ekonomi adalah kolam besarnya. Jangan sampai kita mengharap kolam yang kecil namun kita melupakan kolam besar,” ujar Menag.

Baca juga:  Kiai Zawawi Imron Ungkap Rasa Iman adalah Sumber Kenikmatan Hidup

Menag pun membandingkan jumlah pesantren di Indonesia yang mencapai 32 ribu dengan salah satu outlet ritel terbesar di Indonesia yang memiliki 20 ribu outlet.

“Kalau 32 ribu outlet bisa dimaksimalkan kita bisa bayangkan efek dan dampak ekonomi yang akan terjadi, bukan hanya pondok pesantren melainkan pelaku usaha dan ekosistem yang ada di dalamnya.” tandas Menag.

Belajar dari pengalaman dan peluang itulah, lanjut Menag, Kementerian Agama menjadikan kemandirian pesantren sebagai program prioritas Kementerian Agama. Diakui Menag program kemandirian pesantren bukanlah sesuatu yang baru atau pertama yang dilakukan.

Sebelumnya program ini juga pernah dijalankan oleh pemerintah bersama kementerian/lembaga lainnya. Namun program tersebut tidak nendang atau tidak tepat sasaran dalam rangka mengungkit kekuatan ekonomi pesantren agar bisa mandiri.

“Setelah kami telusuri ada banyak gelaran pelatihan dari pemerintah dan entitas lainnya kepada pondok pesantren tanpa dibarengi modal. Begitu juga ada yang diberi modal, tapi tanpa ada pelatihan dan panduan sehingga akhirnya tidak sesuai tujuan,” imbuh Menag.

Menurut Menag, belajar dari banyak hal ini maka bantuan yang diberikan kepada pondok pesantren dalam program kemandirian pesantren akan dikawal dari hulu hingga hilir. Sehingga bisa dirumuskan entitas bisnis apa yang bisa dilakukan pondok pesantren sesuai spesifik masing-masing pondok pesantren.

Baca juga:  Ketum Pagar Nusa: Bom Astana Anyar, Perlu Evaluasi Program Deradikalisasi

“Tahun ini ada 105 model kemandirian podok pesantren dan tahun 2024 nanti akan ada 5.000 pondok pesantren yang akan menjadi model penguatan kemandirian ekonomi pesantren. Kita akan berikan modal, pendampingan hingga manajemen pemasaran,” tandas Menag.

“Pesan saya, jangan hanya berhenti pada seminar, melainkan ditindaklajuti dengan eksekusi. Sebaik-baiknya rencana adalah yang dilaksanakan. Seribu rencana tanpa dilaksanakan tidak ada artinya, lebih baik satu rencana tapi dilaksanakan. Sekali lagi saya berharap output dari forum ini benar-benar bisa bermanfaat bagi pesantren, bangsa dan negara,” tutup Menag.

Katalog Buku Alif.ID
Apa Reaksi Anda?
Bangga
0
Ingin Tahu
0
Senang
0
Terhibur
0
Terinspirasi
0
Terkejut
0
Scroll To Top