Sedang Membaca
Khutbah Jumat: Tujuan Hidup dan Batas Usia Manusia
Noor Sholeh
Penulis Kolom

Penulis pernah mengajar di SMKN 2 Jepara, dan mengabdi di Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI) Kabupaten Jepara. Pernah juga diamanahi menjadi Ketua MWC NU Kota Jepara. Kolom Khutbah Jumat adalah kumpulan naskah-naskah yang pernah disampaikan oleh almarhum dalam mimbar Jumat. Naskah itu kini diketik ulang supaya bermanfaat dan menjadi amal jariyah yang terus mengalir. Lahu-alfaatihah..

Khutbah Jumat: Tujuan Hidup dan Batas Usia Manusia

Kaum muslimin yang berbahagia..

Umur atau usia merupakan karunia pemberian Allah yang luar biasa yang wajib kita syukuri. Dan umur yang diberikan Allah itu bervariasi, ada yang berumur panjang, ada yang berumur pendek.

Dan umat manusia di zaman dahulu itu diberi usia panjang oleh Allah Swt sampai ratusan tahun. Seperti zaman Nabi Adam As, Nabi Nuh As, dan lain sebagainya. Namun umat Rasulullah Muhammad Saw itu diberi usia sekitar 60-70 tahun. Inipun perkiraan wajar, namun penentu umur itu tetap di tangan Allah Swt, dan terserah Allah menghendaki umur berapa yang diberikan. Apakah usia bayi sudah dipanggil Allah? atau usia remaja, masih muda, atau sudah tua renta? Semua itu terserah ketentuan Allah Swt.

Yang jelas dan pasti bahwa maut pasti akan menjemput kita. Sebagaimana firman Allah dalam surat Ali Imran ayat 185.

كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ

“Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati.”

Dalam surat An-Nahl ayat 61 disebutkan:

فَإِذَا جَاءَ أَجَلُهُمْ لَا يَسْتَأْخِرُونَ سَاعَةً ۖ وَلَا يَسْتَقْدِمُونَ

“Jika sudah datang ajal manusia, maka tidak bisa diatur, dan tidak pula diajukan sedikitpun.

Kaum Muslimin yang berbahagia

Mengingat hidup di dunia ini cukup sekali, maka umur yang kita miliki itu haruslah dapat kita manfaatkan dengan sebaik-baiknya, baik untuk ibadah, perjuangan, maupun untuk kemaslahatan umat manusia.

Baca juga:  Ngaji Filsafat di Masjid (3): Bertolak dari Garis Besar Haluan Masjid, Menjejak ke dalam Ngaji dan Kajian

Sebagaimana hadis Nabi Muhammad Saw.

خَيْرُ النَّاسِ مَنْ طَالَ عُمْرُهُ وَحَسُنَ عَمَلُهُ

“Sebaik-baik manusia adalah orang yang panjang umurnya dan bagus amal perbuatannya”.

وَشَرُّ النَّاسِ مَنْ طَالَ عُمْرُهُ وَسَاءَ عَمَلُهُ

“Dan sejelek-jeleknya manusia adalah orang yang panjang umurnya, tapi jelek amal perbuatannya.”

(HR. Imam Tirmidzi)

Dalam peribahasa Indonesia dinyatakan bahwa “Gajah Mati Meninggalkan Gading, Harimau Mati Meninggalkan Belang, dan Manusia Mati Meninggalkan Nama”. Artinya, jasa manusia itulah yang akan dikenang oleh orang lain dimasa hidup di dunia ini.

Monggo terserah panjenengan, akan menjadikan hidup ini seperti apa. Yang jelas, anak, cucu, famili, tetangga, masyarakat yang akan menilai terus sampai panjenengan meninggal dunia.

Untuk itu, apa arti hidup ini, jika setiap hari panjenengan nganggur, kluntang-kluntung, hobi njagong, ngrumpi, ngrasani sana-sini, malas bekerja, malas wiridan, malas pengajian, dan malas berjuang di jalan Allah, dan lain sebagainya.

Janganlah panjenengan sia-siakan umur karunia Allah ini. Tidak ada istilah pensiun atau nganggur, selama nyawa masih dikandung badan. Jadikanlah usia karunia Allah ini untuk kemaslahatan umat, serta persiapan hidup untuk di akhirat nanti.

Untuk itu, bagi kita semua kaum muslimin, yang kebetulan diberi umur panjang, rejeki jembar, ilmu yang luas, dan pangkat jabatan yang strategis, marilah kita manfaatkan karunia itu untuk perjuangan, khususnya untuk kejayaan umat, agama, dan bangsa.

Baca juga:  Masjid dan Ragam Atapnya

Apapun beda warna bajunya, apapun beda organisasinya, apapun beda kesenangan dan hobbinya, tapi tujuan harus satu, yaitu demi kesejahteraan umat manusia.

Dengan demikian, maka sesama umat Islam, walau berbeda warna bajunya seharusnya saling menghormati dan saling mengasihi, jangan sampai saling berkelahi dan bermusuhan, karena sesama muslim itu adalah saudara. “Almuslimu akhul muslim”, itulah yang seharusnya terjadi di negeri ini.

Mari kita perjuangkan terus sesuatu yang baik, positif dan mendidik, agar hidup ini lebih bermanfaat untuk orang lain dan mendapat Ridho Allah Swt.  Sebagaimana sabda Rasulullah Saw, “khoirunnas anfauhum linnas”. Sebaik-baik manusia adalah yang paling banyak manfaatnya bagi manusia lain.

Semoga kita semua termasuk orang yang memperoleh kebahagiaan di dunia maupun di akhirat. Amin Allahhumma Amiin..

Jepara, 20-02-2009

Katalog Buku Alif.ID
Apa Reaksi Anda?
Bangga
0
Ingin Tahu
0
Senang
2
Terhibur
1
Terinspirasi
0
Terkejut
1
Lihat Komentar (0)

Komentari

Scroll To Top