Sedang Membaca
Khutbah Jumat: Pelajaran untuk Pemerintah dan Korporasi, Indonesia Negeri Darurat Bencana
Noor Sholeh
Penulis Kolom

Penulis pernah mengajar di SMKN 2 Jepara, dan mengabdi di Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI) Kabupaten Jepara. Pernah juga diamanahi menjadi Ketua MWC NU Kota Jepara. Kolom Khutbah Jumat adalah kumpulan naskah-naskah yang pernah disampaikan oleh almarhum dalam mimbar Jumat. Naskah itu kini diketik ulang supaya bermanfaat dan menjadi amal jariyah yang terus mengalir. Lahu-alfaatihah..

Khutbah Jumat: Pelajaran untuk Pemerintah dan Korporasi, Indonesia Negeri Darurat Bencana

Masih ingatkah kita 5 tahun lalu, ketika pulau Kalimantan dan Sumatera, yang menyelimuti wilayah Sumatera Selatan, Jambi, Riau, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan, sudah lebih dari empat bulan lamanya, mereka terkena dampak pembakaran hutan. Menghirup asap sudah menjadi makanan sehari-hari mereka. Akibat bencana ini, sudah ada sekitar 40 juta warga terpapar asap, 4 juta anak-anak tidak bersekolah, 500 ribu jiwa terkena penyakit ISPA.

Kita yang hidup di Jawa, mungkin patut bersyukur, karena bisa menghirup udara segar tanpa asap. Sementara saudara kita yang ada diluar sana?

Tragedi ini merupakan sebuah peringatan bahwa segala sesuatu kedzoliman dan keserakahan yang diperbuat oleh segelintir manusia, akan ditanggung juga oleh jutaan manusia. Dan ini merupakan suatu dosa yang sangat besar. Kejadian 5 tahun lalu itu harus menjadi pelajaran buat pemerintah dan korporasi, para pemilik perusahaan yang melakukan pembakaran.

Allah Swt di dalam firmannya, Surah Ar-Rum ayat 41:

ظَهَرَ الْفَسَادُ فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ أَيْدِي النَّاسِ

Telah tampak kerusakan di daratan dan di lautan karena perbuatan tangan manusia

لِيُذِيقَهُم بَعْضَ الَّذِي عَمِلُوا لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ

supaya Allah menimpakan kepada mereka sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).

Baca juga:  Masjid dan Toiletnya

Hadirin sidang jum’at Rahimakumullah

Kita yang ada disini, harus bisa mengambil pelajaran bahwa kita juga harus sadar diri dengan lingkungan. Kita harus bisa merawatnya dengan baik. Ketika kita berbaik kepada alam, maka alam pun akan berbaik kepada kita. Ketika kita menjaga hutan, melestarikan serta merawatnya dengan baik, maka alam pun akan memberikan manfaat. Tidak harus menunggu di akhirat, di dunia pun kita sudah diperlihatkan oleh Allah Swt, betapa amal yang baik akan dibalas dengan kebaikan.

Allah Swt di dalam firmannya:

فَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَرَهُ

“Barang siapa yang mengerjakan kebaikan seberat zarah pun, niscaya dia akan melihat (balasan) nya.”

وَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرًّا يَرَهُ

“Dan barang siapa yang mengerjakan kejahatan seberat zarah pun, niscaya dia akan melihat (balasan) nya pula.”

Perbuatan baik pasti akan dibalas dengan Kebaikan, begitu juga sebaliknya. Hutan yang dibakar dan illegal loging di mana-mana, pasti akan kembali ke manusianya sendiri. Baik kabut asap, bencana banjir dan kekeringan, dan lain-lain. Saat ini, dimana-mana, diberbagai daerah, telah terjadi fenomena alam yang tidak wajar. Muncul gas alam di tengah pemukiman. Bahkan, melalui penelitian oleh orang-orang yang paham bencana, di beberapa wilayah pantai selatan pulau Jawa, sebagaimana yang diberitakan oleh media, diprediksi akan terjadi Tsunami setinggi 20 meter.

Baca juga:  Ngaji Filsafat di Masjid (2): Fase Sejarah Masjid Jendral Sudirman Yogyakarta

Peristiwa demi peristiwa alam ini merupakan bagian dari peringatan Tuhan. Oleh sebab itu, dengan berbagai peringatan tersebut, kita harus sadar diri. Harus bisa menginstropeksi diri. Tidak usah menyalahkan orang lain. Karena lebih baik menghidupkan lilin di saat lampu mati daripada menyalahkan kegelapan. Kita semua harus mawas diri. Melihat ke dalam diri sendiri.

Oleh sebab itu, mari kita bersama, ikut merawat lingkungan, ikut menjaga serta melestarikannya, kejadian yang pernah terjadi di Sumatera dan Kalimantan harus bisa menjadi pelajaran kita bersama. Dalam Al-Qur’an Surah At-Taghabun ayat 11 Allah SWT berfirman yang artinya,

مَا أَصَابَ مِنْ مُصِيبَةٍ إِلا بِإِذْنِ اللَّهِ

Tidak ada sesuatu musibah pun yang menimpa (seseorang) kecuali dengan izin Allah

وَمَنْ يُؤْمِنْ بِاللَّهِ يَهْدِ قَلْبَهُ

barang siapa yang beriman kepada Allah, niscaya Dia akan memberi petunjuk ke (dalam) hatinya

وَاللَّهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ

Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

Di dalam ayat itu dijelaskan bahwa, barang siapa yang beriman kepada Allah, maka ia akan mendapatkan petunjuk. Dan ciri-ciri orang yang beriman itu adalah ia yang mudah bersyukur, tidak serakah, tidak berlaku semena-mena untuk kepentigan dirinya sendiri dan kelompoknya, dan tidak berlaku sombong.

Semoga kita semua dihindarkan dari musibah dan bencana, dan semoga kita selalu dalam bimbingan Allah Swt. Dan kita semua semoga menjadi orang-orang yang pandai mensyukuri segala nikmat dari Allah Swt. Amin ya Rabbal ‘alamin.

Katalog Buku Alif.ID
Apa Reaksi Anda?
Bangga
0
Ingin Tahu
0
Senang
0
Terhibur
0
Terinspirasi
0
Terkejut
0
Lihat Komentar (0)

Komentari

Scroll To Top