Sedang Membaca
Ketika Abu Nawas Ditanya Perihal Jagat Raya
Mukhammad Lutfi
Penulis Kolom

Alumnus Bahasa dan Sastra Arab Fakultas Humaniora UIN Maulana Malik Ibrahim Malang.

Ketika Abu Nawas Ditanya Perihal Jagat Raya

Ada saja akal cerdik Abu Nawas tatkala menjawab pertanyaan khalifah Harun al-Rasyid.

Alkisah, khalifah Harun al-Rasyid kelihatan murung. Semua menterinya tidak ada yang sanggup menemukan jawaban dari dua pertanyaan sang khalifah. Bahkan para penasihat kerajaan pun merasa tidak mampu memberi penjelasan yang cukup memuaskan kepada khalifah Harun al-Rasyid. Padahal Baginda sendiri ingin mengetahui jawaban yang sebenarnya.

Saking begitu penasaran, semua penasihat khalifah menyarankan agar Abu Nawas saja yang memecahkan dua teka-teki yang membingungkan itu. Oleh karena itu sangat perlu rasanya Abu Nawas dihadirkan.

Tidak begitu lama Abu Nawas hadir. Harun al-Rasyid mengatakan bahwa akhir-akhir ini ia sulit tidur karena diganggu oleh keingin-tahuan menyingkap dua rahasia alam.

“Wahai khalifah yang mulia, sebenarnya rahasia alam yang manakah yang Paduka maksudkan?” Tanya Abu Nawas ingin tahu.

“Aku memanggilmu untuk menemukan jawaban dari dua teka-teki yang selama ini menggoda pikiranku.” Kata khalifah.

“Bolehkah hamba mengetahui kedua teka-teki itu wahai khalifah junjungan hamba.” Sambung Abu Nawas.

“Yang pertama, di manakah sebenarnya batas jagat raya ciptaan Tuhan kita?” Tanya khalifah.

“Di dalam pikiran, wahai Paduka yang mulia.” Jawab Abu Nawas tanpa sedikit pun perasaan ragu.

“Tuanku yang mulia, ketidak-terbatasan itu ada karena adanya keterbatasan. Dan keterbatasan itu ditanamkan oleh Tuhan di dalam otak manusia. Dari itu manusia tidak akan pernah tahu di mana batas jagat raya ini. Sesuatu yang terbatas tentu tak akan mampu mengukur sesuatu yang tidak terbatas,” jelas Abu Nawas dengan gamblang.

Baca juga:  Kiai Mustain Romly ingin Sakti

Baginda mulai tersenyum karena merasa puas mendengar penjelasan Abu Nawas yang masuk akal. Kemudian khalifah Harun al-Rasyid melanjutkan teka-teki yang kedua.

“Wahai Abu Nawas, manakah yang lebih banyak jumlahnya, bintang-bintang di langit ataukah ikan-ikan di laut?”

“Ikan-ikan di laut,” jawab Abu Nawas dengan tangkas.

“Bagaimana kau bisa langsung memutuskan begitu. Apakah engkau pernah menghitung jumlah mereka?” tanya Baginda heran.

“Paduka yang mulia, bukankah kita semua tahu bahwa ikan-ikan itu setiap hari ditangkapi dalam jumlah besar, namun begitu jumlah mereka tetap banyak seolah-olah tidak pernah berkurang karena saking banyaknya. Sementara bintang-bintang itu tidak pernah rontok, jumlah mereka juga banyak,” jawab Abu Nawas meyakinkan.

Seketika itu rasa penasaran yang selama ini menghantui khalifah Harun al-Rasyid sirna tak berbekas. Sebagai tanda terima kasih atas jawaban yang memuaskan itu, khalifah Harun Al Rasyid memberi hadiah Abu Nawas dan istrinya uang yang cukup banyak. (Disadur dari: Kumpulan Kisah Abu Nawas Paling Menggelikan. Surabaya: Pustaka Agung Harapan)

Katalog Buku Alif.ID
Apa Reaksi Anda?
Bangga
1
Ingin Tahu
0
Senang
1
Terhibur
3
Terinspirasi
3
Terkejut
0
Lihat Komentar (0)

Komentari

Scroll To Top