Sedang Membaca
Mu’minah binti Bahlul dari Damaskus
Muhammad Iqbal
Penulis Kolom

Muhammad Iqbal. Sejarawan. Dosen Prodi Sejarah Peradaban Islam IAIN Palangka Raya. Editor Penerbit Marjin Kiri. Menulis dua buku: Tahun-tahun yang Menentukan Wajah Timur (Yogyakarta: EA Books, 2019), dan Menyulut Api di Padang Ilalang: Pidato Politik Sukarno di Amuntai, 27 Januari 1953 (Yogyakarta: Tanda Baca, 2021).

Mu’minah binti Bahlul dari Damaskus

Mu’minah adalah salah seorang perempuan tokoh sufi (sufiah) terpenting pada masanya. Nama belakangnya dinisbatkan ke daerah Dimasyki atau Damaskus, wilayah Syuriah sekarang ini.

“Dunia dan akhirat tidaklah menyenangkan, kecuali melalui Allah SWT atau melalui perenungan atas pengaruh-pengaruh ciptaan dan kekuasaan-Nya. Orang yang tidak dianugerahi kedekatan kepada Allah akan mengalami keintiman melalui pelbagai pengaruh ini. Betapa hampanya saat nama Allah tidak disebut-sebut!” ujarnya.

Ketika Mu’minah ditanya, “Dari mana engkau memperoleh keadaan-keadaan spiritual (ahwal) ini?” Ia menjawab:

“Dengan mengikuti perintah-perintah Allah sesuai dengan Sunnah Rasulullah SAW., juga memuliakan hak-hak kaum muslim, dan memberikan pelayanan kepada orang-orang nan bijak dan saleh.”

Abu al-Mufadhdhal asy-Syaibani (meriwayatkan dari Ibrahim ibn al-Azhar melalui Abu Hasyim ar-Razi melalui ibn Abi al-Hawari) yang mengatakan: Aku mendengar Mu’mainah bint Bahlul (zahid perempuan terkemuka dari Damaskus) mengatakan:

“Wahai Yang Paling kucintai! Dunia dan akhirat tidaklah menyenangkan kecuali dengan-Mu. Maka janganlah Kaukumpulkan pada diriku kehilangan akan Engkau dan azab yang diakibatkan olehnya!”

Baca juga:  Sabilus Salikin (23): "Wira'i"
Katalog Buku Alif.ID
Apa Reaksi Anda?
Bangga
0
Ingin Tahu
0
Senang
0
Terhibur
0
Terinspirasi
0
Terkejut
0
Lihat Komentar (1)
  • Seandainya tidak ada pembalasan amal, akhirat surga dan neraka tidak akan. Bagi seorang mukmin yang psling penting adalah Alloh swt. Betul seksli beliau ahli sufiyah itu.

Komentari

Scroll To Top