Suatu ketika Sayyidina Ali bin Abi Thalib sedang menggendong putranya yang menangis sambil menyuapinya.
Tidak tega melihat hal itu, seorang sahabat menawarkan bantuan.
“Tuan, begini saja, biar saya yang menggendong putra Tuan, sementara tuan yang menyuapinya, atau Tuan yang menggendongnya dan biarkan saya yang menyuapinya.”
Sayidina Ali tersenyum dan berkata:
“Terima kasih… Terima kasih, tapi biarlah, saya adalah ayahnya maka saya-lah yang paling berhak melakukannya”.
Begitulah Sayidina Ali, seorang sahabat, sepupu Nabi saw, panglima, dan juga “pintu ilmu”, punya akhlak yang mulia dan penung tanggung jawab.
Sayidina Ali adalah perpaduan sempurna pemilik ilmu dan amal.
Baca Juga
Apa Reaksi Anda?
Bangga
0 Ingin Tahu
0 Senang
0 Terhibur
0 Terinspirasi
0 Terkejut
0