Nabi Muhammad saw menerima gaji? Loh, berarti beliau karyawan dong, kayak lulusan UI? Kepada siapa beliau bekerja? Apa pekerjaannya? Dan, ini yang penting, berapa gaji yang beliau bawa pulang?
Sebelum diutus menjadi nabi, jamak diketahui bahwa beliau pernah bekerja dua kali. Karyawanlah istilah kerennya.
Yang pertama sebagai pengembala kambing dan yang kedua sebagai pedagang. Pekerjaan pertama beliau lakoni ketika masih remaja. Pekerjaan “nabi-nabi terdahulu” ini beliau kenang dalam sebuah hadis yang diriwayatkan Ibnu Majah dalam Sunan-nya:
كنت أرعاها لأهل مكة بالقراريط قال سويد يعني كل شاة بقيراط
“Dulu aku mengembala kambing penduduk Mekkah dengan ongkos beberapa qirath.” Suwaid (si perawi) berkata: “Maksud beliau adalah satu qirath per kambing.”
Satu qirath sendiri menurut kitab-kitab konversi berarti separuh-sepersepuluh Dinar. Satu Dinar sendiri 4.25 gram emas. Karena saya tak pandai berhitung, maka hitung saja sendiri berapa satu qirath itu.
Coba, anggap saja Nabi mengembala dua puluh kambing, maka tinggal kalikan dua puluh. Maka itu adalah gaji Nabi saw saat “fresh graduate”. Sayangnya tidak ada penjelasan apakah itu gaji sebulan, seminggu, atau bahkan sehari.
Pekerjaan kedua beliau adalah menjualkan dagangan saudagar wanita kaya bernama Khadijah binti Khuwailid. Sebagaimana dikisahkan Ibnu Sa’d dalam thabaqat-nya, Khadijah ketika itu mempekerjakan pemuda-pemuda Makkah untuk berdagang ke Syam dengan bayaran dua ekor unta.
Di sisi lain, Abu Thalib, paman Nabi, sedang menghadapi krisis ekonomi sehingga ia tak lagi mampu membiayai Muhammad muda. Datanglah Abu Thalib kepada Khadijah dan berkata:
“Aku dengar kau mempekerjakan pemuda Mekkah ke Syam dengan bayaran dua ekor unta? Pekerjakanlah Muhammad dan bayar dia dengan empat ekor unta.”
Khadijah menjawab:
لو سألتَ لبعيدٍ بَغِيضٍ فعلنا فكيف وقد سألتَ لحبيبٍ قريبٍ
“Jika kau meminta bayaran empat unta untuk orang lain yang aku benci saja pasti aku lakukan, apalagi untuk kerabat yang aku sukai.”
Nah, itu adalah gaji-gaji Nabi saw sebelum beliau menjadi Nabi. Tidak tahu persis, beliau pernah menawar atau tidak, minta dinaikin atau tidak. Namun yang jelas, beliau dapat “bonus” besar karena bekerja sangat baik saat bekerja kepada Siti Khodijah. Apa bonusnya? Menikahi bossnya. Wallahu a’lam. (aa)