Kerusakan besar akan terjadi jika seorang alim (cendekiwan/intelektual) bertindak sembrono (fasik), dan lebih berbahaya lagi jika ada orang bodoh yang (tampak) sebagai ahli ibadah.
Demikian terjemahan bait syair berikut ini
فـساد كـبير عـالم مـتهتـك وأكـبر منه جاهل متنسك
هما فتنة للعالمين عظيمة لمن بهما فى دينه يتمسك
Keduanya akan menjadi fitnah besar dalam kehidupan, bagi orang yang menyandarkan agamanya kepada mereka.
Maksudnya?
Cerdik cendekia yang sengaja menjerumuskan umat dengan kecanggihan ucapan dan tulisannya, itu berbahaya, menjadikan umat tergelincir dari jalan yang benar.
Orang bodoh yang tampak sebagai ahli ibadah, lalu orang-orang bertanya tentang segala macam masalah agama, dijawablah semuanya itu, dan jawabannya salah, maka ia sesat dan menyesatkan.
(Dikutip oleh Syaikh az-Zarnuji dalam kitab Ta’limul Muta’allim, dari nukilan Syaikh Burhanuddin. Satu pendapat menyebutkan bahwa ini adalah perkataan Imam Syafi’i).
Maqolah ini merujuk perkataan Sayyidina Ali Karromallahu Wajhah:
قصم ظهري رجلان: عالم متهتك، وجاهل متنسك، هذا يضل الناس عن علمه بتهتكه،
وهذا يدعوهم إلى جهله بتنسكه
“Yang sangat membebani pikiranku (sebagai khalifah itu) ada dua orang: orang ‘alim yang sembrono (fasik) dan orang bodoh yang ahli ibadah. Yang pertama menyesatkan orang dari (keluasan) ilmunya dengan kesembronoannya, yang kedua mengundang orang (terperangkap) dalam kebodohannya dengan kekhusyukannya beribadah.”
Demikian inspirasi pengajian Gus Baha di sebuah saluran Youtube