Hosiyanto Ilyas
Penulis Kolom

Alumni Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Miftahul Ulum Bangkalan. Pernah menimba ilmu di Ponpes Attaroqqi Karongan Sampang. Pegiat Bahtsul Masail LBM NU.

Enam Nasihat Penting Ibrahim bin Adham

Dau7jkaxoaamuah

Seorang lelaki datang menemui Syekh Ibrahim bin Adham. Lelaki itu bertanya kepada Syekh Ibrahim bin Adham, “Wahai Syekh Ibrahim bin Adham aku telah berbuat zalim kepada diriku sendiri, ke zaliman itu sudah terlalu banyak aku lalukan.”

Syekh Ibrahim bin Adham menjawab, “Aku akan mengajarkan kepadamu enam perkara, jika enam perkara ini kamu lakukan, maka kamu tidak akan berbuat zalim lagi terhadap dirimu sendiri. Dan enam perkara ini tidak akan membahayakanmu” Adapun enam perkara sebagai berikut:

Pertama, “Jika kamu sengaja berbuat maksiat maka keluarlah kamu dari bumi ini.”

Lelaki itu berkata, “Tidak segampang itu, dunia ini dari barat ke timur, dari kanan ke kiri, dari bawah ke atas, dari dasar tanah sampai ke Arsy dalam kuasa Allah, dan aku mau pergi kemana?”

Syekh Ibrahim bin Adham menjawab, “Kamu diam di muka bumi dalam kuasa Allah tapi kamu masih bermaksiat kepada Allah.”

Kedua, “Jika kamu ingin bermaksiat maka jangan meminta rezeki kepada Allah.”

Lelaki itu berkata,” Bagaimana itu gambarannya, orang yang berada di atas dan di bawah semua makan rizki Allah, mereka bersenang-senang dan menikmati rezeki Allah.”

Syekh Ibrahim bin Adham menjawab, “Kamu memakan rezeki Allah tetapi kamu senang bermaksiat.”

Baca juga:  Kisah Sufi Unik (42): Abu al-Abbas al-Qaṣṣab Ditanya Tentang Karamah

Ketiga, “Jika kamu hendak bermaksiat ketahuilah bahwa Allah melihatmu dan kamu tidak bisa melihat Allah.”

Lelaki itu berkata, “Tidak samar bagi Allah apa yang ada di langit dan di bumi, Allah mengetahui sesuatu yang samar, semut yang berjalan di kegelapanpun Allah mengetahuinya.”

Syekh Ibrahim bin Adham menjawab,”Kamu diam di bumi Alllah dan menikmati anugerah Allah tapi kamu bermaksiat di hadapannya.”

Keempat, “Jika datang malaikat maut untuk mencabut nyawamu, maka mintalah penundaan seukuran kedipan mata untuk bertaubat.”

Lelaki itu berkata, “Kapan kesempatan itu datang kepadaku.”

Syekh Ibrahim bin Adham menjawab, “Ketika kamu tidak bisa menolak kedatangan malaikat maut dan kamu tidak mempunyai kesempatan untuk bertaubat, maka dari itu bertaubatlah sebelum malaikat maut datang kepadamu, waktumu sempit maka ambillah kesempatan untuk segera bertaubat.”

Kelima, “Jika kamu diturunkan ke liang lahat, tolaklah pertanyaan malaikat munkar dan nakir.”

Lelaki itu berkata, “Aku tidak mampu untuk menolaknya.”

Syekh Ibarahim bin Adham menjawab: “Jika kamu tidak bisa menolaknya, mulai hari ini persiapkanlah jawabannya.”

Keenam, “Jika pada hari kiamat malaikat memangggil, segolongan masuk surga dan segolongan masuk neraka. Apabila kamu di panggil ke golongan masuk neraka, maka kamu jangan mengikuti meraka.”

Lelaki itu berkata, “Bagaimana aku bisa melakukan itu.”

Baca juga:  Ngaji Rumi: Sastra Qurani dalam Syair-Syair Masnawi

Syekh Ibrahim bin Adham menjawab, “Mulai saat ini kamu harus bertaubat hingga kamu meninggal dunia, dan semoga Allah memberikan jalan untuk bertaubat dengan taubat yang sesungguhnya.”

(Disarikan dari kitab Tadzkiratul Auliya’ Juz, 1 Hlm. 144  Karya: Syekh Fariduddin Attar )

Katalog Buku Alif.ID
Apa Reaksi Anda?
Bangga
3
Ingin Tahu
1
Senang
0
Terhibur
0
Terinspirasi
6
Terkejut
0
Lihat Komentar (0)

Komentari

Scroll To Top