PKI diidentikan dengan tidak percaya pada Tuhan, alias kafir bin atheis. Apakah demikian adanya?
Dalam sebuah diskusi, Agus Sunyoto bercerita bahwa pengikut Partai Komunis Indonesia tidak tunggal dalam keyakinan. Ada yang kafir; tidak percaya Tuhan, ada yang beriman.
“Jangan dikira PKI itu atheis semua. Anggotanya macam-macam,” Agus Sunyoto mulai cerita.
Mantan anggota PKI, cerita Agus, bilang pada saya bahwa banyak anggota PKI yang memeluk Islam dan agama lainnya.
“Di pengkaderan PKI memang mereka diajarkan yang kelihatannya gagah-gagah seperti tidak akan mati, ngomong dialektika matrealisme, ngomong jangan percaya Tuhan, ngomong Karl Marx. Tapi…”
“Tapi apa?” tanya Agus pada temannya.
“Tapi banyak teman saya yang takut setan. Ketika pulang dari pengkaderan malam-malam, kami lari saat melewati kuburan,” cerita Agus menirukan temannya yang bekas PKI.
Benar kata Agus Sunyoto itu, apalagi kalau kita ingat bahwa dulu, Belanda menangkap kiai-kiai di Banten, karena anggota PKI (Persatuan Kiai Indonesia). Kiai yang ini masa iya kafir?