Almarhum Hamid Jabbar terkenal terkenal dengan puisi-puisi relijius, serta istiqomah dengan puisi berisi kritik-kritik sosial. Selain itu, ia terkenal juga sebagai seniman dengan tingkah polah eksentriknya.
Suatu hari, ia pergi ke Baghdad untuk mengikuti festival puisi. Selain Jabbar, ada Taufik Ismail, Gus Mus, Abdul Hadi, Sutardji Calzoum Bachri.
Di satu kesempatan, mereka berziarah ke kuburan Syekh Abdul Qodir al-Jilani. Adalah Gus Mus yang mengajak teman-temannya ziarah.
Di kuburan, Gus Mus berdoa sebagaimana lazimnya. Sutardji, Taufik, dan Abdul Hadi, berdiri sambil ngobrol-ngobrol. Tapi Jabbar, keluar tingkah eksentriknya. Jabbar, penyair kelahiran Minang itu menempelkan dadanya ke dinding kuburan. Lalu thowaf beberapa kali.
Taufik yang sama-sama kelahiran Minang kaget dengan tingkah koleganya, dan terus melihat tingkah Jabbar. Jabbar tahu dirinya jadi perhatian Taufik.
“Apa lihat-lihat? Jangan takut aku syirik!” Lontar Jabbar sambil terus mengelilingi kuburan.